Baru Dua tahun, Cinema 09 sudah produksi film
Masih tergolong seumur jagung, Cinema 09 yang dinaungi Unit Kegiatan Mahasiswa Teknik (UKMT) sudah berhasil memproduksi film. UKM ini memproduksi film yang diberi judul “Tag”.
“Kami belum bisa menjelaskan tentang alur cerita film ini. Biarlah menjadi semacam teka-teki yang membuat orang penasaran menunggunya. Yang pasti, dalam film ini, kami ingin menyampaikan pesan kepada para pengguna media sosial (Medsos) untuk berhati-hati menggunakan medsos, terutama kepada orang yang baru dikenal,” jelas Ketua UKM Cinema 09 SMFT Unhas, Al Imran.
Menurut mahasiswa Teknik Informatika angkatan 2015, yang oleh teman-temannya akrab dipanggil “Sutradara” ini, dengan dirilisnya nanti film “Tag” tersebut, sebagai pembuktian akan eksistensi UKM ini. “Jadi, wattunnami action, itulah slogan kami. Yah, mungkin, sebagian mahasiswa masih asing dengan slogan tersebut, tapi bagi mahasiswa Fakultas Teknik, inilah slogan milik Cinema 09 SMFT UH yang tergabung dalam Unit Kegiatan Mahasiswa Teknik (UKMT) Unhas,” ungkapnya.
Al Imran sendiri mengakui, UKM yang terbentuk sejak 11 Januari 2017 lalu, bukanlah dirinya sebagai pendiri. Dia menyebut seniornya, Sulaiman Sawal, mahasiswa Teknik Arsitektur 2012 sebagai perintis UKM ini. “Dia ingin menghimpun para penggiat film, movieholic, movie maker dan kritikus film maka dibentuklah UKM tersebut,” paparnya.
Lebih jauh dijelaskannya, nama Cinema 09 dipilih karena identik dengan dunia perfilman, sedangkan 09 dipilih karena sesuai kode Fakultas Teknik, sementara SMFT UH itu merupakan singkatan dari Senat Mahasiswa Fakultas Teknik Universitas Hasanuddin.
Di awal terbentuknya, UKM ini hanya memiliki anggota 42 orang saja. Seiring berjalannya waktu, mahasiswa yang minat dalam dunia perfilman mulai tertarik untuk bergabung dalam UKM tersebut. “Saat ini sudah mencapai 56 orang anggota, Open Recruitment pada November lalu jumlah anggota yang diterima hanya 14 orang saja,” katanya.
Untuk menyeimbangkan antara akademik dan organisasi, jelas Al Imran, membutuhkan suatu manajemen waktu yang dikelola dengan baik. “Nah, dengan aktif di sebuah organisasi bisa meningkatkan relasi. Belajar mengelola waktu dapat berkomitmen dengan apa yang telah diniatkan dari awal,” imbuhnya.
Tak hanya itu, ia juga mengungkapkan kendala yang dialaminya dalam menjalankan Cinema 09. Kemampuan mempertahankan keberlanjutan organisasi ini tergantung dari ketua dan anggotanya. “Ada beberapa anggota yang tidak aktif, ini menjadi tantangan kita, karena ketika ingin mengadakan kegiatan besar itu dibutuhkan anggota yang banyak,” keluhnya.
Selain masalah kader, ungkap Al Imran, UKM Cinema 09 juga belum memiliki alat sendiri dalam membuat film. “Untuk membuat film kami bawa alat sendiri dulu, saat ini baru mengurus ke bagian fakultas,” katanya.
Ia berharap, organisasi yang dipimpinnya itu bisa lebih baik lagi ke depan. “Semoga bisa eksis lah, kalau bisa sampai anak cucu kami pun bisa merasakannya,” harap Imran.
Wandi Janwar
Discussion about this post