• Login
No Result
View All Result
Identitas Unhas
  • Home
  • Ulasan
    • Civitas
    • Kampusiana
    • Kronik
    • Rampai
    • Tajuk
  • Figur
    • Jeklang
    • Biografi
    • Wansus
    • Lintas
  • Bundel
  • Ipteks
  • Sastra
    • Cerpen
    • Resensi
    • Puisi
  • Tips
  • Opini
    • Cermin
    • Renungan
  • identitas English
  • Infografis
    • Quote
    • Tau Jaki’?
    • Desain Banner
    • Komik
  • Potret
    • Video
    • Advertorial
  • Home
  • Ulasan
    • Civitas
    • Kampusiana
    • Kronik
    • Rampai
    • Tajuk
  • Figur
    • Jeklang
    • Biografi
    • Wansus
    • Lintas
  • Bundel
  • Ipteks
  • Sastra
    • Cerpen
    • Resensi
    • Puisi
  • Tips
  • Opini
    • Cermin
    • Renungan
  • identitas English
  • Infografis
    • Quote
    • Tau Jaki’?
    • Desain Banner
    • Komik
  • Potret
    • Video
    • Advertorial
No Result
View All Result
Identitas Unhas
No Result
View All Result
Home Tips

23 Tahun Reformasi, Kenali Lima Cara Memaknainya

Juni 17, 2021
in Tips
23 Tahun Reformasi, Kenali Lima Cara Memaknainya

Ilustrasi : Warda Atirah

Editor Redaksi

Tepatnya pada 21 Mei, Indonesia akan merayakan 23 tahun Reformasi. Memasuki usia yang lebih dari dua dekade, agenda Reformasi nyatanya belum terlaksana seperti yang mimpi para aktivis 1998.

Peristiwa Reformasi 1998 sendiri merupakan momen bersejarah dan penting bagi ibu pertiwi. Selain mengakhiri masa pemerintahan Soeharto yang dikenal sebagai rezim otoriter dan militeristik, reformasi juga membawa angin perubahan. Di antaranya budaya berdemokrasi, penegakan hukum, serta pemberatasan korupsi, kolusi dan nepotisme (KKN).

BacaJuga

Yuk Simak 7 Cara Anti Lemas Kuliah di Bulan Puasa

Jangan Plagiat, Berikut 5 Cara Parafrase yang Benar

Namun, masyarakat kini cukup kecewa dengan agenda Reformasi 1998. Ketidakberhasilanan penegakkan hukum ditandai dengan berhentinya upaya penyelesaian pelanggaran hak asasi manusia (HAM) dan melemahnya pemberatasan korupsi. Memasuki Mei 2021, kita sebagai generasi muda harus turut memaknai peristiwa tersebut. Lantas bagaimana cara Anda memaknai Reformasi? Di bawah ini ialah beberapa hal yang bisa dilakukan.

Mempelajari Sejarah Reformasi 1998

Sejarawan Salim Said menegaskan kembali apa yang pernah dikatakan Presiden Soekarno, “Jangan sekali-kali meninggalkan sejarah”. Ungkapan ini ia sampaikan di talk show tvOne pada Feb 19, 2021. Menurutnya ketika tidak mengetahui sejarah, kita tidak akan tahu ke mana tujuan bangsa.

Mempelajari sejarah Reformasi 1998 merupakan salah satu langkah agar tetap merawat memori kolektif sebagai bangsa. Setiap generasi mestinya mempelajari masa lalu, utamanya generasi yang dilahirkan pasca tahun 1998. Jangan sampai terbui dengan kebebasan yang dirasakan sekarang tanpa mengetahui bahwa kebebasan itu diraih dengan perjuangan.

Menyampaikan Peristiwa Reformasi kepada Generasi Muda

Selain mempelajari sejarah, cara lain yang dapat dilakukan memaknai Reformasi 1998 adalah menyampaikan peristiwa ini kepada generasi muda. Hal ini bisa dimulai dari lingkungan sekitar, misalnya membicarakan peristiwa ini kepada saudara atau adik dan sepupu.

Menyampaikan sejarah kepada anak-anak harus dengan cara menyenangkan dan mudah dimengerti. Salah satu cara membentuk karakter bangsa adalah pembelajaran masa lalu. Dengan mempelajari sejarah,  kita dapat mengetahui nilai atau pesan yang hendak disampaikan. Begitu pula dengan Reformasi sebagai salah satu tonggak peristiwa Indonesia.

Merawat Kebebasan

Kebebasan bukanlah hadiah yang turun dari langit, begitulah kata yang menggambarkan kebebasan yang dinikmati sekarang. Kebebasan pers, berserikat, berpendapat di media sosial merupakan hasil perjuangan dengan mengorbankan pemuda untuk meraih reformasi. Merawat kebebasan dan terus menyuarakan suara-suara di ranah publik adalah cara kita memaknai perjuangan para Reformis 1998.

Mengutip Kontan.co.id. Direktur Eksekutif Charta Politika Yunarto Wijaya mengatakan, kebebasan bagaimana pun menjadi simbolisasi perlawanan terhadap otoriter pemerintahan Soeharto. Walaupun ada yang beranggapan kebebasan sekarang kebablasan, inilah konsekuensi yang harus dihadapi.

Ikut berpartisipasi dalam pemilihan

Cita-cita reformasi dalam pemerintahan adalah partisipasi masyarakat dalam pengambilan keputusan publik. Pemilihan umum (Pemilu) dilakukan pertama kali pada 7 Juni 1999 pascareformasi. Pemilu digelar secara serentak guna memilih anggota DPR, DPRD I dan DPRD II.

Adapun buah dari reformasi adalah demokrasi, berpartisipasi dalam pemilu merupakan penghargaan kita terhadap pengorbanan para Reformis 1998. Sedangkan tidak golput adalah upaya kita  menentukan masa depan bangsa.

Menghindari SARA

Adian Napitupulu, salah satu tokoh Reformasi 1998 menyampaikan, selain kemajuan dalam reformasi, terjadi juga kemunduran. Dalam hal ini, isu suku, agama, ras dan antargolongan yang berkembang setelah reformasi menyebabkan mandeknya proses transisi demokrasi di Indonesia.

Peristiwa seperti konflik antar etnis pribumi dan etnis Tionghoa, konflik agama di Ambon 1999, menjadi referensi untuk tetap menjaga kemajemukan di tanah air. Itulah mengapa, menghindari SARA berupaya agar reformasi tidak mengalami kemunduran.

Penulis : Arisal

Editor : Nadhira Sidiki

 

Tags: 2021kebebasan berpendapatpemiluReformasiReformasi 1998Reformasi Dikorupsi
ShareTweetSendShareShare
Previous Post

Desain Mitigasi Bencana Banjir, Model Wilayah dan Waktu

Next Post

Mahasiswa KKN Profesi Kesehatan Unhas Resmi Diterima Pemerintah Jeneponto

Discussion about this post

Trending

Surat edaran mengenai pemberlakuan jam malam. Sumber: Tangkap layar.

Unhas Terapkan Jam Malam, Aktivitas Dibatasi Hingga Pukul Enam Sore

Maret 18, 2023
0

Ilustrasi orang tawuran. Sumber: IDENTITAS/Rizka Ramli

Empat Hari Pasca Bentrok, Sema Kema Fapet Unhas Rilis Siaran Pers

Maret 22, 2023
0

Mahasiswa saling lempar batu saat bentrok. Sumber: IDENTITAS/Arf

Buntut Bentrok Dua Fakultas, Aktivitas Akademik Secara Daring di FIKP Diperpanjang

Maret 19, 2023
0

Mahasiswa tersangka kasus pengroyokan dan tawuran antar fakultas di Unhas. Sumber: IDENTITAS/Zpt

Polisi Tetapkan Delapan Tersangka Kasus Pengeroyokan Bentrok Antar Fakultas di Unhas

Maret 20, 2023
0

Liputan Khusus

Lembaga Pusat Peningkatan Reputasi, Jembatan Unhas Menuju Kelas Dunia

Mahasiswa Asing Terkendala Bahasa Indonesia

Dampak Traumatis Akun Kampus Cantik

Posting Gambar Beresiko jadi Korban Kekerasan Seksual

Menyingkap Tabir Akun ‘Kampus Cantik’

K3 Harus Jadi Budaya di Kampus!

Issu Identitas Unhas

Tweets by @IdentitasUnhas
Ikuti kami di:
  • Facebook
  • Twitter
  • Instagram
  • Youtube
  • Dailymotion
  • Disclaimer
  • Editors
  • Tentang Kami
  • Kontak
  • Cyber Media Guidelines
  • Privacy Policy
© 2023 - Identitas Unhas
Penerbitan Kampus
  • Logo Jagodangdut
  • Logo 100kpj
  • Logo Intipseleb
  • Logo Viva
  • Logo Vlix
  • Logo Vivanews
  • Logo Suaramerdeka
  • TvOne
  • Logo Onepride
  • Logo Oneprix
  • Home
  • Ulasan
    • Civitas
    • Kampusiana
    • Kronik
    • Rampai
    • Tajuk
  • Figur
    • Jeklang
    • Biografi
    • Wansus
    • Lintas
  • Bundel
  • Ipteks
  • Sastra
    • Cerpen
    • Resensi
    • Puisi
  • Tips
  • Opini
    • Cermin
    • Renungan
  • identitas English
  • Infografis
    • Quote
    • Tau Jaki’?
    • Desain Banner
    • Komik
  • Potret
    • Video
    • Advertorial

Copyright © 2012 - 2017, Identitas Unhas - by Rumah Host.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In