Badan Eksekutif Keluarga Mahasiswa Kehutanan Sylva Indonesia (BE Kemahut SI) PC Unhas, mengadakan Public Lecture “Kontestasi Hutan VS Tambang; Antara Uang dan Kelestaraian”. Kegiatan ini dilaksanakan di Aula Fakultas Kehutanan Unhas, Selasa (30/4).
Acara tersebut menghadirkan enam pemateri yang ahli di bidangnya. Mereka adalah Ir Thomas Nifinluri MSc (Kepala BBKSDA Sulsel), Muh Al Amin (Direktur Walhi Sulsel), A Siady Hamzah D SHut MSi (Akademisi Bidang Kehutanan), Dr Forest Muhammad Alif K S S Hut M Si (Akademisi Bidang Kehutanan), Dr Eng Purwanto S T MT A (Akademisi Bidang Tambang), dan Melk Nahar (Kepala Kampanye Jatam).
Dalam pemaparannya, Muh Al Amin mengatakan, perizinan pertambangan dari tahun ke tahun semakin meningkat. Sejak tahun 2018 di Indonesia tercatat 414 tambang, hingga tahun ini meningkat menjadi 581.
“Hal tersebut dikerenakan pemerintah menilai tambang adalah bisnis primadona yang menjadi peran penting untuk perkembangan perekonomian daerah,” ungkapnya.
Sebagai seorang akademisi di bidang tambang, Purwanto turut angkat bicara soal isu tersebut. Ia mengungkapkan, semua hal yang kita gunakan berasal dari hasil tambang, misalnya saja berlian, aluminium, dan emas.
“Sebenarnya aktivitas tambang belum tentu merusak lingkungan tapi sudah jelas mengubah, jika diperbaiki atau dimanfaatkan dengan baik, lahan pasca tambang bisa jadikan tempat pariwisata,” tegas Purwanto.
“Itu semua bisa dilakukan dengan teknologi yang kuat, dengan pengawasan yang kuat. Jangan mengunjing perbedaan itu dengan pertentangan, tapi cobalah mencari solusi supaya perbedaan bisa menjadi kekuatan,” lanjutnya.
Tak hanya itu, Nahar juga menjelaskan dari 242 juta hektar hutan Indonesia yang dijadikan tambang, ada 42 juta lebih sudah berizin yang meliputi tambang batu bara, kelapa sawit dan lainnya. Namun yang ia sayangkan, 40 juta hektar itu dikuasai oleh perusahaan swasta dan koperasi.
Diakhir pemaparannya, Kepala Kampanye Jatam ini berpesan kepada mahasiswa khususnya Fakultas Kehutanan, agar lebih cerdas dalam memilah informasi yang didapat.
“Kalian harus cerdas dalam memilah informasi, tidak hanya menerima materi saja tapi harus terjun lapangan langsung,” sarannya.
M35