Nabastala taram temaram
Sang jingga, hilang ditelan malam
Rintikan turun jauh ke dalam
Hingga menuju ke titik kelam
Sayup-sayup terdengar syahdu
Dentingan jam mulai berlalu
Sudah berakhirkah waktu
Hingga aku merasa jemu
Ada yang mampir ke mimpiku
Saat purnama sedang berlabuh
Pada jendela kaca
Dan sinarnya pecah pada wajah
Datanglah sebuah kejadian
Di mana lebih menggiurkan
Kenyataan penuh kepedihan
Kebahagiaan yang penuh pesona, inginkan
Aku ditipu langit berkedok hitam dingin nan jalang
Ku sewa ranjang kusam bersulam napas panjang
Ah sialan, bibirmu purnama seutuhnya
Mengkilap, perlahan dikecup mata yang vadya
Ini puisi berjasad mimpi atau sebaliknya lagi
Disetubuhi lelah rela tanpa digaji
Ditampar arloji di tangan kiri
Ipa Bahya
Mahasiswa Sastra Indonesia
Angkatan 2018