identitasunhas.com|Minari mencuri banyak perhatian di perhelatan ajang bergengsi insan perfilman dunia, Oscar 2021. Film soal keluarga Korea Selatan ini masuk enam nominasi Academy Award, yakni Aktris Pendukung Terbaik, Film Terbaik, Aktor Terbaik, Sutradara Terbaik, Naskah Asli Terbaik, dan Musik Orisinil Terbaik.
Di antara keenam nominasi itu, Yuh-Jung Youn berhasil membawa pulang piala Aktris Pendukung Terbaik. Pemeran nenek dalam film Minari tersebut menjadi artis Korea Selatan pertama yang pernah dinominasikan dan memenangkan kategori itu.
Keseruan film semi-otobiografi sang sutradara, Lee Isaac Chung tersebut memang tidak lepas dari peranan sang nenek. Si nenek menjadi sosok yang sangat anti-mainstream. Ia bukan nenek yang bisa membuat kue, merajut, atau hal lain yang biasa dilakukan nenek-nenek untuk cucunya.
Salah satu keahlian si nenek ialah bermain gaple alias judi kartu sambil melontarkan sumpah serapah dan kata-kata kasar. Semua itu ia lakukan di depan kedua cucunya, Anne yang dimainkan oleh Noel Cho dan David yang diperankan oleh Alan S. Kim.
Hal tersebut membuat David tidak begitu yakin bahwa si nenek yang didatangkan oleh ibunya, diperankan oleh Han Ye Ri, dari Korea Selatan untuk tinggal bersama mereka di Arkansas, Amerika, adalah seorang nenek yang bisa ia sayangi. Sehingga ada satu scene di mana David menjahili si nenek. Saat disuruh mengambil air minum oleh si nenek, ia malah memberi air kencingnya.
Namun, seiring cerita berjalan, David dan si nenek menjadi semakin dekat. Mereka melakukan banyak aktifitas bersama termasuk menemukan lokasi yang tepat bagi si nenek untuk menanam Minari atau selada air. Semakin hari, David menjadi cucu yang sayang pada si nenek.
Rasa sayang David mulai muncul ketika si nenek menyebutnya anak yang kuat. Sebagai anak dengan penyakit lemah jantung, David belum pernah mendengar siapapun berkata seperti itu terhadap dirinya. Ia selalu dianggap lemah dan tak boleh terlalu banyak berlari atau berjalan terlalu jauh.
Di luar hubungan si nenek dan David yang bisa dibilang love-hate relationship, cerita film ini sesungguhnya sangat sederhana dan hadir di situasi yang tepat. Saat Asian-hate merebak di Amerika, film ini muncul dengan penceritaan yang sederhana dan membuat siapapun yang menonton merasakan kehangatan.
Minari mengajak penonton untuk ikut merasakan perjuangan sebuah keluarga imigran yang ingin mewujudkan impian mereka agar sukses di Arkansas, Amerika. Dan penonton benar-benar hanya menyaksikan keseharian keluarga ini dengan segala problematikanya yang mungkin juga dialami oleh banyak orang. Semisal, mencari sumber air untuk rumah baru yang akan mereka tempati, anak yang menyaksikan kedua orang tuanya bertengkar terkait permasalahan ekonomi, atau bagaimana reaksi orang-orang sekitar ketika melihat pendatang baru yang berasal dari negara berbeda dan memiliki latar belakang budaya maupun bahasa yang jauh berbeda.
Meski film ini digarap dan diproduksi di Amerika, akan tetapi tempo film tersebut tidak begitu cepat. Tak banyak perubahan atau kejutan yang hadir seperti film Amerika kebanyakan. Dua budaya, Korea Selatan dan Amerika, berpadu dan disajikan setara dalam Minari. Sebagai penonton, kita tak diajak untuk membandingkan budaya mana yang paling baik. Keduanya disajikan untuk saling mengisi.
Minari dapat ditonton semua kalangan usia. Banyak sekali makna kehidupan yang bisa kita ambil dari perjalanan hidup keluarga imigran Korsel tersebut. Oh iya, film ini juga sangat pas ditonton bersama keluarga. Untuk itu, selamat menonton, ya!
Data Film
Sutradara : Lee Isaac Chung
Penulis Naskah : Lee Isaac Chung
Pemain : Steven Yeun, Alan S. Kim, Yeri Han, Noel Cho, dan Yuh-Jung Youn
Durasi : 112 menit
Baca Juga: Sosial Media, Bisnis Menanam Candu di Kepala Manusia