Departemen Antropologi, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP), Universitas Hasanuddin (Unhas) mengadakan Kuliah Umum. Kegiatan yang bertajuk “Praktik Politik dan Kepemimpinan dengan Pendekatan Antropologi” ini berlangsung di Aula Prof Syukur Abdullah Lantai 3 FISIP Unhas, Senin (13/3).
Kegiatan tersebut disambut Ketua Departemen Antropologi, Dr Tasrifin Tahara dan dibuka oleh Wakil Dekan Bidang Akademik dan Kemahasiswaan FISIP Unhas, Dr Hasniati. Turut hadir salah satu Dosen Unhas, Andi Batara Al Isra Ssos Msi selaku moderator dan Walikota Gorontalo, Dr Marthen A Taha sebagai narasumber.
Pada kesempatannya, Marthen memaparkan, antropologi merupakan ilmu yang mencakup juga mendalami hubungan antara dua atau lebih individu. “Antropologi tidak hanya berfokus tentang budaya suatu kelompok atau suku, melainkan juga mempelajari hubungan antara sesama manusia,” imbuhnya.
Kemudian, Marthen turut menerangkan tentang kepemimpinan. Ia mengatakan, kepemimpinan adalah sebuah kemampuan dalam diri seseorang untuk memengaruhi orang lain atau mengarahkan pihak tertentu dalam rangka mencapai tujuan.
Marthen menambahkan, kepemimpinan yang dimiliki seseorang akan mengalami kegagalan jika tidak menganalisa satu hal penting. “Menjalankan kepemimpinan tanpa memperhatikan landasan kearifan lokal memiliki peluang kecil untuk berhasil, bahkan diterima di tengah masyarakat pun belum tentu,” ungkapnya.
Pada daerah-daerah tertentu masih memiliki sistem pengakuan kepemimpinan tersendiri. Maka dari itu, perlu memperhatikan dan mengetahui kearifan lokal dalam masyarakat.
“Dalam hukum negara, seseorang sudah sah menjabat jika telah diresmikan pemerintah, namun bagi daerah tertentu belum dapat memimpin jika tidak diterima secara adat dari kelompok masyarakat yang dipimpinnya,” jelas Marthen.
Otto Aditia