Hasanuddin English Debate Society (HEDS) mengadakan Open House dan Debate Exhibition yang berlangsung di Aula Prof Hardjono, Pascasarjana, Sabtu (14/09). Open House ini bertujuan memperkenalkan HEDS sebagai salah satu Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) di Unhas.
Kegiatan ini juga dirangkaikan dengan kegiatan Debate Exhibition yang mempraktekkan mini debat Bahasa Inggris dengan sistem British Parliamentary. Salah satu Advisor HEDS, Rezky Ramadhani, menceritakan sejarah dari UKM ini serta mengungkapkan alasan mengapa ada nama UKM Debat Bahasa Inggris (DBI) dan HEDS.
“Pada awalnya HEDS berangkat dari sebuah komunitas yang sudah lama digunakan dan lebih dikenal dibanding nama UKM DBI itu sendiri,” ungkap Rezky.
Rezky juga menjelaskan, Open house baru beberapa kali dilaksanakan karena awalnya HEDS merupakan komunitas yang dikenal dari mulut ke mulut. Barulah saat kegiatan Unhas Day, HEDS juga membuka wadah bagi Mahasiswa secara umum, sehingga HEDS mulai dikenal.
Adapun debate exhibition yang dilaksanakan berbentuk mini debat yang mengangkat sebuah mosi “THR war and conflict approach in regulation of handling and overcoming prohibited substances.” Para peserta juga diminta untuk menyampaikan argumennya terkait mosi tersebut. Penyampaian argumen oleh peserta disampaikan secara sukarela.
Ketua panitia sekaligus Minister HRD yang bertanggung jawab pada program ini, Arifah Nursyahbani, berharap kedepannya semakin banyak mahasiswa yang terlibat dengan kegiatan debat.
“Semoga bisa rutin adakan debat exhib di setiap bulannya dengan konsisten supaya proliferasi debat di Unhas jadi semakin masif dan tidak terbatas di debat bahasa Inggris tapi juga debat bahasa Indonesia,” tutup Arifah.
Afifah Khairunnisa