“Tidak ada direktur khusus untuk American corner, sementara Iranian corner vakum untuk sementara”
Ruangan itu terlihat kosong. Hanya diisi oleh rak-rak buku beserta buku berbahasa Inggris. Setahun yang lalu, ruangan itu masih ramai oleh mahasiswa yang mau belajar bahasa dan budaya Amerika. Ruangan itu ialah American corner.
Sejak dibuka tahun 2005, American Corner (Amcor) selalu aktif dalam memberikan pelayanan dan informasi kepada mahasiswa. Mulai dari pengajaran bahasa inggris, konsultasi beasiswa, hingga berbagai jenis kegiatan seminar dan diskusi kelas-kelas pelatihan.
Namun, sejak akhir tahun 2017 telah tutup dan tidak melakukan kerjasama lagi dengan Unhas. “Amcor ditutup kira-kira bulan September atau Oktober 2017,” ujar Dr Muh Nadjib MEd MLib, Kepala Perpustakaan Pusat, Selasa, (6/2).
Nadjib sapaanya, mengungkapkan tak tahu menahu secara detail musabab mengenai penutupan American corner. “WR4 dan Rektor yang lebih tahu, tapi kemungkinan besar Amcor tutup karena ada beberapa hal yang tidak sesuai dengan kebijakan Unhas dengan Konsulat Amerika,” ujar Najib.
Kata Najib, pihak konsulat Amerika tidak hanya meminta SK dari direktur saja, tapi juga SK dari universitas.
Mantan Direktur American Corner, Prof Dr Noer Jihad Saleh MA menyayangkan ditutupnya Amcor. Ia berujar, Amcor Unhas pernah mendapat peringkat tiga terbaik se-Indonesia. Atas kinerjanya tersebut, Noer Jihad diundang ke Amerika selama 3 minggu oleh pihak Kedutaan Amerika. “Saya sangat sedih, karena American Corner lah yang membuat saya melihat pertama kali Amerika,” tuturnya, Selasa (17/4).
Dosen Sastra Inggris ini mengungkapkan, saat menjabat sebagai direktur di Amcor, Ia pun merangkap sebagai Kepala Perpustakaan Pusat. Saat ditemui di ruangannya, Ia menjelaskan bahwa dalam MoU, pihak Unhas menyanggupi untuk menyediakan fasilitas fisik dan Sumber Daya Manusia (SDM). Namun, sampai habis masa jabatan Noer Jihad sebagai Kepala Perpus pusat dan Direktur Amcor, penggantinya lagi-lagi merangkap sebagai kepala perpustakaan. Artinya, tidak ada direktur khusus yang menangani Amcor.
Beberapa kali Noer Jihad dan Nadjib mengajukan permohonan untuk menetapkan seseorang yang hanya fokus di Amcor. Namun, sampai Amcor ditutup pun, Unhas belum mengeluarkan SK untuk direktur Amcor. “Karena jika merangkap jabatan pasti tidak fokus urus Amcor, pasti hilang komunikasi dan beberapa kali diadakan pertemuan Direktur Amcor se-Indonesia, Unhas tidak hadir,” ucapnya.
Kepala Kantor Urusan Internasional Unhas, Karmila Mokoginta Ss Mhum Marts, mengatakan bahwa kampus sudah berusaha mempertahankan kerjasama.
“Yang jelas kami mempertahankan, bahwa kami tetap terbuka untuk melakukan kerjasama, memberikan fasilitas yang sesuai dengan kemampuan kita sebisa mungkin tapi mungkin ada hal-hal yang mereka inginkan yang tidak bisa disanggupi,”
Ia mengakui sangat menyayangkan, ditutupnya Amcor. “Yah tetap disayangkan, tapi kalau hal itu tidak bisa dilaksanakan, apa boleh buat, tidak boleh juga ada hal-hal yang dipaksakan dalam kerjasama kan,” ucapnya.
“Rencana kedepannya, tempat bekas Amcor akan di tempati oleh Jepang Corner,” ujar Najib.
Iranian corner vakum
Beda halnya dengan Amcor yang sudah ditutup, Iranian Corner hanya dikatakan vakum selama dua tahun ini. Walaupun banyak yang menganggap sudah ditutup, corner yang bertempat di bawah lantai dua Perpustakaan Pusat ini hanya ditutup untuk sementara waktu. Hal itu dibenarkan oleh mantan pengurus Iranian Corner, Supratman SS MA.
Dosen sastra Arab yang tengah lanjut studi di Iran ini mengatakan Iranian Corner sudah diserahkan ke pihak Unhas sejak dua bulan lalu. “Kuncinya sudah ada sama ibu Dwia. Tidak ada tanda hitam di atas putih atau MoU, tetapi hanya dalam bentuk lisan saja,” ujarnya.
Supa, sapaannya, mengatakan bahwa saat masih aktif, Iran corner memiliki jumlah pengurus sebanyak tujuh orang. Dua di antaranya ikut membimbing bahasa Arab, sisanya di bagian administrasi. Sebelum vakum, Iran corner biasanya dikunjungi oleh mahasiswa dari berbagai fakultas, baik untuk bimbingan skripsi, maupun diskusi penelitian. “Sekitar 20 orang pengunjung dalam satu hari,” imbuhnya.
“Rencananya akan diaktifkan kembali satu tahun mendatang,” ujarnya.
Tim Lipsus: Fitri Ramadhani, Nurmala, Ayu Lestari, Wandi Janwar, Urwatul Wutsqaa