Fenomena Revisi Undang-Undang (RUU) yang terjadi dewasa ini nyatanyanya memicu para mahasiswa untuk kembali bersuara. Beberapa RUU yang dicanangkan adalah sumber keresahan utama, percaya atau tidak, kehadirannya kini menjadi pusat diperbincangan.
Ribuan mahasiswa dari berbagai universitas di Makassar berbondong-bondong akan melakukan aksi secara serentak. Tepatnya pukul 09.00 Wita, di bawah kendali BEM-U Unhas dan Aliansi Gerakan Merah Peduli Rakyat (Agraria), aksi kali kedua ini digalakkan. Setelah kemarin melakukan aksi (Senin, 23/9), demo kali ini diharapkan mengundang banyak massa.
Mengingat urgensi aksi yang dilakukan para mahasiswa, tak pelak hal tersebut menuai banyak dukungan. Salah satu dukungan tersebut datang dari Wakil Dekan III Fakultas Ekonomi dan Bisnis Unhas, Dr H Madris SE DPS Si. Melalui pesan singkat via WhatsApp yang tersebar, ia bahkan secara terang-terangan menyatakan dukungan atas aksi tersebut.
“Saya pribadi tidak ada masalah. Dosen lain saya tidak tahu. Bahkan ini lagi saatnya mahasiswa memperjuangkan hak rakyat dan bangsa yang banyak dikebiri selama ini. Hal tersebut merupakan gerakan aliansi mahasiswa secara nasional,” tulisnya dalam sebuah pesan WhatsApp, Selasa (24/9).
Namun, dukungan tersebut tentu disertai sebuah persyaratan. Ia menekankan bahwa aksi yang dilakukan mahasiswa haruslah terkoordinir dan tidak anarkis, sehingga pesan yang ditujukan dapat tersampaikan dengan cara yang baik dan terhormat.
“Cuma jangan pernah anarkis. Jangan sampai tujuan dan tututan mahasiswa jauh dari yang diharapkan bangsanya,” tambahnya.
Pesan singkat via WhatsApp tersebut diakui oleh salah satu mahasiswa FEB Unhas. Santi, biasa gadis itu disapa mengaku bahwa pesan tersebut berasal dari Wakil Dekan III FEB Unhas.
“Betul bede. Lewat chat ji tadi tersebar,” ujar gadis berkerudung itu.
M19