Aku dari kata menjadi pisau
tercabut dari sarung
lalu mengelana di antara
rumpun
pada akar
aku mesti
menyayat tanganmu
agar kau paham
luka itu
agar tanganmu
mati rasa
untuk membungkam bahasa
dan manusia
aku mengancam mencabit mimpi
yang lupa untuk tidur
hingga kau membesarkan
pembunuh dirimu sendiri
aku dari kata menjadi mata pisau
namun kulihat kau
siapkan peluru-peluru
ingin menembus dagingku
mengoyak diriku
jangan lupa bung!
sekali lagi
aku dari kata menjadi mata pisau
aku mati terbunuh
tapi anyir darahku yang berserakan
di selokan mampu berbicara
Penulis : Mulawarman,
senior PK Identitas Unhas