Pemerintah kota Makassar bekerja sama dengan Departemen Transportasi Jepang yang diwakili oleh PT Accenture Japan dan Kantor Perwakilan Konsulat Jepang di Makassar menyelenggarakan Hearing Session melalui Zoom, Jum’at (22/1). Lebih lanjut, sebagai penyelenggara, Departemen Sastra Jepang dan Japan Corner Unhas mewakili suara para pemuda.
Turut hadir dalam kegiatan tersebut para dosen dari Fakultas Ilmu Budaya (FIB) Unhas, khususnya Program Studi (Prodi) Sastra Jepang. Selain itu, para dosen Prodi Hubungan Internasional (HI), serta Fakultas Peternakan (Fapet) dan Kedokteran Gigi (FKG) juga mengikuti Hearing Session ini.
Salah seorang pihak PT. Accenture Japan, Shuhei Fukuyama mengatakan, mereka menerima job pembangunan smart city di Kota Makassar. Demi terciptanya smart city tersebut, perlu adanya kebijakan untuk membangun platform yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat setempat.
“Itu terpenting, karena kita harus berangkat dari apa yang dibutuhkan masyarakat,” ujar Ikuyo selaku penerjemah dalam kegiatan kali ini.
Lebih lanjut, PT. Accenture Japan menyediakan beberapa pertanyaan untuk memahami kebutuhan masyarakat Kota Makassar, diantaranya informasi realtime mengenai kemacetan, peta pencegahan bencana, informasi terkait adanya pemberitahuan jika akan terjadi pemadaman listrik, dan beberapa pertanyaan lainnya. Dari pertanyaan-pertanyaan itu, nyatanya peta pencegahan bencana yang paling banyak dipilih oleh para partisipan.
Dapat disimpulkan, peta berisi informasi bencana seperti titik-titik tempat pengungsian lebih banyak dibutuhkan.
M121
BACA JUGA: Japan Corner Unhas Tur Virtual Bersama Travelxism di Titik Bom Hiroshima
Discussion about this post