Puluhan siswa kelas VII dan IX SMP mengikuti penyuluhan mengenai dampak pernikahan dini. Penyuluhan ini diselenggarakan oleh mahasiswa Kuliah Kerja Nyata Profesi Kesehatan (KKN-PK) Angkatan 67 Universitas Hasanuddin (Unhas), Senin (21/7).
Pemilihan jenjang ini didasarkan pada observasi di setiap dusun. Hasil observasi mahasiswa KKN Unhas itu menunjukkan bahwa usia pada kelas tersebut rentan mengalami pernikahan dini.
Oleh karena itu, penyuluhan ini hadir untuk menumbuhkan kesadaran remaja terhadap risiko pernikahan dini, termasuk kaitannya dengan kasus stunting.
“Ibu muda yang belum siap secara fisik dan nutrisi berisiko melahirkan bayi dengan berat badan rendah dan pertumbuhan yang terganggu,” jelas Penanggung jawab kegiatan, Nahda Fatin Alifah.
Mahasiswa KKN menyampaikan materi melalui metode ceramah bervariasi yang didukung dengan pembagian leaflet berisi informasi seputar dampak pernikahan dini. Leaflet tersebut dirancang menarik agar siswa lebih mudah memahami dan menjadikannya sebagai ilmu setelah kegiatan.
Kegiatan ini menjadi langkah preventif dalam mendukung pencapaian Sustainable Development Goals (SDGs) melalui edukasi dan pendekatan berbasis masyarakat. Upaya ini juga mendorong keterlibatan aktif semua pihak dalam menciptakan lingkungan yang aman bagi remaja, terutama perempuan.
“Dengan edukasi, kerja sama lintas sektor, dan pendekatan berbasis masyarakat, kita semua punya peran penting untuk mendorong perubahan,” tutupnya.
Lebih lanjut, mahasiswa KKN itu berharapan agar setiap anak terutama perempuan bisa tumbuh, belajar, dan berkembang tanpa terhalang oleh pernikahan dini.
Syahidah Raudah Aulia
