Setumpuk penyesalan memaksa dipikirkan sebagai perayaan perpisahan
Meresapi kalimat indah yang sedemikian rupa telah kurangkai namun tak bisa kuucapkan
Seberkas cerita telah hilang pemerannya
Mensyukuri sedikit senyum yang tercipta saat senja begitu menyenangkan
Detik yang merangkak bersama sebuah pesan
Bahwa ternyata cerita kita sudah kau sudahi
Beralih ke cerita yang baru dengan dia yang kau pilih
Berkesimpulan bahwa denganku adalah indah yang terpaksa
Pikirku memaksa tanya
Merindu kau yang menjadi candu
Denganmu yang membawa luka berlabu di pulau duka
Terpaksa aku yang membiru dengan kisah barumu
Tersungkur aku pada pendirtaan
Disuguh tangis yang bermekaran
Mengapa?
Mencintaimu adalah mutlak kesalahan yang kusenangi
Bertahan adalah bentuk pasrahku
Karena dengan jelas hatiku berdegub masih dengan namamu
Denganmu aku mendamba sebuah kisah
Deburan gejolak asmara walau pada akhirnya dengan jelas dia yang kau tunggu diakhir cerita
Penulis, Aliyya Mutmainnah Indra Prayitno
Mahasiswa Teknik elektro,
Fakultas Teknik Unhas,
Angkatan 2020
Discussion about this post