“Anak itu amanah, pekerjaan itu juga amanah.”
Demikian ungkapan Fika Kurniawaty, Pemilik Chocolicious Indonesia, The Bolu Rampah, Uncle Choux, dan Sweet Pudding yang telah memiliki sejumlah cabang yang tersebar di beberapa titik di Kota Makassar, Gowa, dan Maros.
Sebagai seorang alumnus Fakultas Kedokteran Gigi Unhas, Fika sebelumnya berprofesi sebagai dokter gigi selama enam tahun. Namun kini ia lebih memilih menjadi pengusaha di bidang kuliner.
Dalam wawancaranya, drg Fika Kurniawaty mengungkapkan alasannya beralih dari profesi dokter gigi. Karena profesi yang ditekuninya tersebut, kadangkala ia terpaksa melewatkan waktu berkualitas bersama anaknya.
”Waktu itu anak saya sudah masuk sekolah, dia berangkat pagi, dan saya praktiknya sore sampai malam. Saat dia pulang sekolah, saya sudah tidak ada dirumah. Jadinya kurang waktu bersama anak,” ujarnya, Rabu (11/02).
Saat itu, Fika telah memulai usaha kuenya, namun masih dalam skala rumahan. Sampai dimana kelahiran anak keduanya, ia mengambil cuti selama enam bulan untuk menyusui dan merawat anaknya yang baru lahir, saat itu ia juga mulai mengembangkan bisnisnya.
Selama beberapa bulan menekuni bisnis kue, Fika rupanya mulai tertarik dan ingin tetap melanjutkan usahanya, meski awalnya hanya belajar membuat kue dari tutorial di YouTube.
“Selama cuti enam bulan untuk menyusui, saya mulai menyukai bisnis kue. Terutama karena waktunya yang fleksibel. Saya kemudian memutuskan untuk berhenti praktik dan tidak memperpanjang surat tanda registrasi dokter gigi,” ungkap Fika.
Di titik tersebut, Fika mulai mengembangkan bisnis kulinernya dan meninggalkan profesi dokter gigi. “Jadi dokter itu mulia, saya memilih profesi sekarang bukan berarti ini lebih mulia. Namun beralih menjadi pebisnis menurut saya pilihan yang tepat untuk keadaan saya,” jelasnya.
Alasannya tidak lain demi waktu lebih untuk anak-anaknya. “Saat itu, anak merupakan prioritas utama saya. Saya tidak ingin kehilangan masa emas (0-5 tahun) anak tanpa ada saya di sampingnya,” tutur Fika.
Menurutnya anak merupakan amanah yang menjadi tanggung jawab utama sebagai orang tua, di samping pekerjaan. Keduanya merupakan amanah baginya yang harus dikerjakan semaksimal mungkin.
Fika mengaku bahwasanya dirinya juga masih belajar memenuhi amanah tersebut, “Sebenarnya saya tidak ideal-ideal banget, saya masih belajar menjadi Ibu sekaligus pebisnis,” ungkap Fika.
Menurut Fika, wanita yang memiliki beberapa peran yaitu sebagai pebisnis, ibu, dan juga istri cukup sulit membagi waktu. Ia mengerjakan peran sesuai prioritas dengan menyesuaikan kemampuan yang dimilikinya.
“Kuncinya juga jangan menyesal terhadap pilihan apapun yang diambil,” tuturnya.
Sesungguhnya, menjadi pengusaha kuliner tidak pernah ada dalam angan Fika. Namun buah dari kerja kerasnya, ia telah membuka brand pertamanya yaitu Chocolicious di 2013. Pada 2020, ia mendirikan brand The Bolu Rampah, disusul dengan Uncle Choux dan Sweet Pudding.
“Untuk mencapai keberhasilan harus bekerja keras, berusaha, dan fokus kepada satu rencana,” ungkap Fika ketika ditanya rahasia membangun bisnisnya.
Menurut wanita kelahiran 1982 itu, motivasi terbaik dalam membangun bisnis adalah motivasi, dan tidak ada motivator dari luar yang bisa menyemangati sebaik diri kita sendiri. Selain itu menurutnya yang harus dilakukan ialah terus belajar. Karena dengan belajar akan membuat seseorang berkembang.
Di akhir kesempatannya, Fika menyampaikan pesannya kepada wanita agar memaksimalkan kemampuan yang ada dalam dirinya. “Kita makhluk yang dianugerahi kemampuan mengerjakan banyak hal secara bersamaan, itu harus dimaksimalkan,” ujarnya.
Salah satu cara memaksimalkan kemampuan tersebut ialah dengan mengambil beberapa peran dalam hidup yang sesuai dengan kemampuan kita. Walaupun pada dasarnya tetap ada yang dikorbankan, seperti waktu untuk diri sendiri.
Nur Alya Azzahra
Discussion about this post