Dewan Professor Universitas Hasanuddin kembali menyelenggarakan webinar series dua bertema “Ketahanan Pangan dan Kesehatan Pasca Pandemi Covid-19”. Kegiatan ini berlangsung secara virtual melalui aplikasi zoom dan live streaming di kanal youtube Senat Akademik Unhas, Sabtu (13/06).
Hadir sebagai narasumber Menteri Pertanian RI (Dr H. Syahrul Yasin Limpo SH MSi MH), Prof Dr Ir Jamaluddin Jompa MSc, Prof Dr Irawan Yusuf PhD, Prof Budi Wiweko SpOG(K) MPH, dan Prof Dr Ir Ambo Ala MS.
Mengawali kegiatan, Ketua Dewan Professor Unhas, Prof Dr Ir Mursalim, menyampaikan bahwa kegiatan webinar akan menjadi agenda rutin Dewan Professor Unhas. Di tengah situasi pandemi Covid-19, semua sektor mengubah banyak hal, termasuk situasi masyarakat yang cenderung dilanda kecemasan.
“Selain isu kesehatan, isu lain yang menjadi perhatian adalah ketahanan pangan. Di sektor pertanian diprediksi mulai berkurang, pasokan domestik, impor, dan harga pasar mengalami gangguan. Melihat kondisi ini, Dewan Professor berinisiatif menghadirkan webinar agar kita dapat mengajukan gagasan antisipasi,” jelas Prof Mursalim.
Dalam pelaksanaannya, webinar resmi dibuka oleh Wakil Rektor Bidang Akademik Unhas, Prof Dr Ir Muh. Restu MP. Lewat sambutannya, beliau mengapresiasi acara ini, yang dinilai dapat menjadi media bertukar informasi dan pengetahuan untuk mengetahui perkembangan permasalahan Covid-19 yang mempengaruhi segala sektor kehidupan bernegara.
“Telah banyak upaya strategis dari semua pihak, baik pemerintah, masyarakat maupun lembaga lainnya. Keterlibatan seluruh elemen diharapkan menghasilkan suatu kebijakan yang bermanfaat untuk ketahanan pangan masyarakat saat dan pasca pandemi,” jelas Prof Restu.
Lebih lanjut, Prof Restu menuturkan disektor kesehatan, Indonesia dihadapkan pada angka penularan yang cukup tinggi. Hal ini dapat dihentikan melalui kolaborasi dan komitmen seluruh lapisan masyarakat, serta didukung dengan program strategis.
“Pemerintah terus berupaya mendukung pemenuhan pangan dengan mengeluarkan sejumlah kebijakan agar masyarakat tidak mengalami krisis yang dapat mengganggu stabilitas kehidupan masyarakat,” sambungnya.
Prof Dr Ir Ambo Ala MS, sebagai salah satu narasumber menyampaikan bahwa dalam upaya peningkatan ketahanan pangan, koordinasi menjadi salah satu landasan utama yang tidak bisa dilepaskan. Koordinasi serta regulasi kebijakan atas asas keadilan, kemandirian dan ketahanan pangan sangat diperlukan dalam situasi wabah Covid-19.
“Ada tiga faktor yang menyebabkan terjadinya gejolak pangan, yaitu hukum supply demand, psikologi dan harga pasar. Beberapa faktor ini membutuhkan analisis agar gejola pangan dimasa pandemi tidak mempengaruhi pemenuhan pangan masyarakat,” jelas Prof Ambo.
Sedangkan dari sektor kesehatan, Prof Dr Irawan Yusuf PhD, menjelaskan bahwa apa yang terjadi hari ini bukanlah sesuatu yang baru, melainkan sebuah proses yang panjang bahkan sejak ratusan tahun lalu. “Virus pada dasarnya bisa menular dari hewan, tumbuhan dan manusia yang terjadi dalam satu lingkungan. Namun, kecenderungan peningkatan penularan virus pada manusia disebabkan karena manusia cenderung memiliki mobilitas tinggi,” paparnya.
Wandi Janwar
Discussion about this post