Tahukah kamu? Kolam Renang Unhas pernah menjadi tempat pelaksanaan kejuaraan renang saat Makassar menjadi tuan rumah pada POMNas IV 1996 dan POMNas XV 2017. Sepanjang berdirinya, berbagai dinamika pun dalam pengelolaannya telah dialami kolam ini dari awal dibangunnya hingga kini.
Kolam Renang Unhas diresmikan pertama kali pada tahun 1996 oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan pada saat itu, Prof Dr Ing Wardiman Djojonegoro. Kolam renang ini dibangun dalam rangka penyambutan POMNas IV pada tahun 1996 saat Makassar menjadi tuan rumah, sekaligus digunakan sebagai tempat dilaksanakannya kejuaraan renang.
Berdasarkan berita identitas 1999, pembangunan kolam renang ini memakan biaya sebesar 1,5 miliar rupiah. Adapun keseluruhan dana tersebut merupakan sumbangan dari Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) pada saat itu, Abdul Ghafur.
Selang beberapa tahun setelah POMNas IV diadakan, kolam renang tersebut dikabarkan tidak terawat. Alhasil, orang-orang menggunakan fasilitas tersebut mengeluhkan kulit gatal-gatal akibat air kolam yang tidak pernah diganti.
Hingga pada Maret 2003, barulah kolam renang tersebut mendapatkan perhatian dari sang empunya. Unhas menggalakkan program 5k (Kebersihan, Keamanan, Ketertiban, Keindahan, dan Kenyamanan) untuk menciptakan lingkungan kampus yang serupa dengan nama programnya.
Program 5K menjadikan kolam renang yang dulunya bahkan pernah ditempati sebagai tempat pemancingan, menjadi kolam renang yang layak pakai kembali. Oleh karena itu, Unhas kembali “meresmikan” kolam renangnya. Adapun peresmiannya ditandai dengan terjunnya Pembantu Rektor (PR) II pada saat itu, Prof Syamsul Arifin ke kolam sebagai simbol peresmiannya.
Terhitung sejak diresmikan kembali di tahun 2003, kolam yang dulunya tidak terawat dan sepi pengunjung ini perlahan-lahan mulai dikunjungi beberapa orang. Tidak semudah membalik telapak tangan, berbagai cara yang coba digunakan Unhas untuk mempromosikan kolam renangnya, salah satunya dengan memberikan potongan tarif bagi pengunjung.
Anak-anak dikenakan biaya sebesar Rp5.000 sedangkan orang dewasa Rp10.000. Sayangnya, cara itu dinilai kurang efektif karena satu blok tiket yang berjumlah 100 baru habis setelah tiga hari.
Bagai masuk ke lubang yang sama, selang beberapa bulan setelah renovasi dan peresmian kembali, kolam tersebut dikabarkan kembali tidak terawat. Hal tersebut disampaikan Ketua UKM Renang kala itu, Irwan Ade Saputra. “Beberapa bulan terakhir pihak pengelola jarang membersihkan air kolam,” ungkap Ketua UKM Renang periode 2003-2004 itu.
Tercatat pada 2017 lalu, Makassar kembali menjadi tuan rumah POMNas XV dan Kolam Renang Unhas berkesempatan terpilih lagi menjadi tempat dilaksanakannya kejuaraan renang.
Alasan tersebut sudah lebih dari cukup mendasari pergerakan Unhas dalam menaruh perhatian terhadap renovasi pada kolam renangnya. Dalam renovasi yang dilakukan selama kurang lebih 8 bulan ini, beberapa hal dibenahi seperti keramik kolam yang diganti, pengecekan kebocoran, injeksi atau pengeleman anti bocor, pengerjaan lapisan anti air (waterproofing), dan plasteran.
Meski telah beberapa kali di renovasi, masalah utama kolam renang tersebut terletak pada pengelolaan dan perawatannya. Berdasarkan berita identitas 2021, Kolam Renang Unhas pernah mengalami masalah sirkulasi pada airnya. Pada 2017 sejak POMNas XV dilangsungkan, terjadi ledakan pada salah satu pipa filtrasi kolam. Akibatnya, kualitas dan kejernihan air semakin berkurang karena sirkulasi dengan mesin pada saat itu tidak dapat dilakukan.
Meski demikian, tampaknya pihak pengurus telah belajar dari kesalahan masa lalu. Keterbatasan mesin sirkulasi tidak membuat pihak pengelola mengabaikan kolam renang, lantas terus berupaya agar kolam dapat terjaga kualitasnya dengan melakukan filtrasi manual, serta melakukan pengecekan kadar pH dan kaporit kolam.
Hingga kini, selama dibangun 27 tahun silam, kolam renang ini memiliki peran penting bagi Sivitas Akademika Unhas. Seperti halnya bagi beberapa Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) yang ada di Unhas memanfaatkan kolam renang ini sebagai tempat latihan mereka. Selain itu, terdapat pula beberapa program studi yang memanfaatkan Kolam Renang Unhas sebagai tempat pelaksanaan praktikum.
Seorang penjaga kolam, Subhan, menjelaskan bahwa Kolam Renang Unhas juga mendapat berbagai fasilitas baru seperti penjaga kolam, penambahan fasilitas mandi, tenda untuk berteduh, dan warung kopi.
Terhitung sejak 1 Januari 2023, Unhas menerapkan sistem pembayaran digital terhadap kolam renangnya. Pembayaran digital dapat dilakukan dengan menggunakan Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS) atau pembayaran dengan dompet digital lainnya.
Biaya yang harus dikeluarkan mahasiswa untuk menikmati Kolam Renang Unhas ini adalah Rp10.000 untuk Senin-Jumat dan Rp15.000 untuk Sabtu dan Minggu. Adapun bagi pengunjung umum, Rp20.000 untuk Senin-Jumat dan Rp25.000 untuk Sabtu dan Minggu.
Muhammad Mukram
Discussion about this post