Program Studi Teknik Pertanian Fakultas Pertanian (Faperta) Universitas Hasanuddin (Unhas) mengadakan Kuliah Tamu bertema “Smart Agriculture and Oil Processing” di Lecturer Theatre 6 Faperta Unhas, Rabu (06/09).
Dipandu oleh Dr Ir Mahmud Achmad MP, kegiatan menghadirkan Dosen Universitas Kasetsart Thailand sebagai pemateri, Dr Wanrat Abdullakasim.
Pada kesempatannya, Abdulla menyampaikan konsep smart agriculture bukanlah sebuah teknologi baru. Inovasi ini telah ada sejak beberapa tahun lalu di negara barat, namun pada kawasan Asia sendiri masih perlu mendapatkan investasi lebih.
“Apalagi kalau teknologi ini juga memikirkan bagaimana dampaknya ke lingkungan, itu akan menarik perhatian orang-orang dan kita bisa melakukan kegiatan agrikultur secara efisien,” ungkapnya.
Lebih lanjut, Abdulla menggambarkan ekosistem dan agrikultur Thailand yang memiliki kondisi hampir sama dengan negara Asia Tenggara lainnya. Di sana, tanaman padi juga masih menjadi sumber pangan utama.
Perkembangan terhadap konsep smart agriculture juga meningkat di kawasan Asia. Hal ini sejalan dengan bertambahnya penggunaan teknologi yang melibatkan inovasi di bidang pertanian tersebut.
“Beberapa aturan di Thailand mendorong petani dan sektor swasta untuk berkontribusi terhadap konsep smart farming. Jika ada perusahaan yang menggunakannya, maka akan mendapatkan pengurangan pajak,” ucap Abdulla.
Selain itu, ia juga memaparkan beberapa konsep teknologi smart agriculture yang diterapkan di Negara Thailand, seperti Thai Rice NAMA (Nationally Appropriate Mitigation Action), Modern Farm for Sugarcane, dan Smart Greenhouse.
Nurfikri
Discussion about this post