April 2023 meninggalkan duka bagi Universitas Hasanuddin (Unhas), kerabat, serta keluarga dari salah satu sosok inspiratif, pemikir progresif, dan berprestasi. Ia adalah Dr rer nat Muhammad Lukman ST MSc, seorang Dosen Fakultas Ilmu Kelautan dan Perikanan (FIKP) Unhas dengan spesifikasi Kimia Oseanografi. Sebuah ilmu yang mempelajari unsur-unsur kimia yang ada di laut, keasaman air laut, hingga bahaya air laut jika dilihat dari sisi kimianya.
Pria kelahiran Ujung Pandang, 6 Desember 1971 yang akrab disapa Lucky oleh teman-temannya ini dikenal sebagai seorang yang ramah, loyal, ceria, dan humoris. Dengan perangai tersebut, membuatnya mudah dalam bergaul dan menggaet teman. Sahabatnya seperti M Zulfikar Mochtar mengatakan, Lucky tidak hanya sebatas teman atau sahabat, banyak manfaat lainnya yang akan ditemui ketika bersamanya.
“Saya sering berinteraksi dan berdiskusi secara langsung, dari situ banyak hal-hal baru yang saya dapatkan,” ucap Zulfikar–sahabat Lucky sedari SMA, Kamis (4/5).
Kebermanfaatan tersebut tidak hanya dirasakan oleh kerabatnya, mahasiswa pun demikian. Banyak mahasiswa yang Lucky rekomendasikan untuk mendapatkan penugasan-penugasan PKL hingga tempat kerja. Ia merupakan dosen yang mengetahui bagaimana membangun kapasitas mahasiswa. Selama mengajar, dirinya selalu ingin menggugah mahasiswa tidak pasif dalam belajar, ingin mahasiswanya terus tertantang dalam belajar. Selalu mendorong mahasiswa untuk aktif bukan hanya mengikuti perkuliahan dan lulus, namun harapan besarnya mahasiswa betul-betul punya ilmu, pengetahuan, dan kemampuan yang memadai.
Tidak hanya diketahui karena pribadi baiknya, Lucky juga dikenal sebagai akademisi dengan prestasi yang tak diragukan lagi. Bahkan, prestasi-prestasinya sudah menembus dunia internasional. Salah satunya menjadi orang Indonesia pertama yang menginjakkan kaki dan melakukan ekspedisi penelitian ilmiah bidang kelautan di benua Antartika bersama Dr Agus Supangat pada 2000-an silam.
Sebelum menghembuskan nafas terakhirnya, Lucky tidak hanya menjadi tenaga pengajar, dirinya masih tergabung dalam Program Officer di Food and Agriculture Organization (FAO) of the United Nations selama lebih dari empat tahun. Banyak darmabakti yang disumbangsihkannya selama tergabung di FAO. Hal tersebut terbukti dengan beberapa program seperti The Indonesian Sea Large Marine Ecosystem (ISLME) yang merupakan program tata kelola perikanan dan kelautan di Indonesia dengan melibatkan Indonesia dan Timor Leste. Dalam program tersebut, Lucky adalah salah satu ‘jangkar’ karena ia banyak berkoordinasi dengan pemerintah pusat, daerah, kalangan perguruan tinggi, Non-Governmental Organization (NGO), beberapa jejaring donor, serta kalangan di Timor Leste dan beberapa organisasi lainnya.
Lucky telah mengukir banyak prestasi sejak masih menyandang status sebagai mahasiswa. Ia menyelesaikan studi S-1 di Unhas (1996), S-2 di The University of New South Wales (2000), dan program doktornya di University of Bremen (2010). Saat S-1 dirinya menjadi lulusan terbaik program studi Ilmu dan Teknologi Kelautan Unhas. Bahkan, Indeks Prestasi Kumulatifnya di atas rata-rata.
“Padahal di masa kami sulit sekali orang mendapat IPK seperti itu, dan dia bisa melampauinya,” ungkap Dr Syafyudin Yusuf ST MSi–kerabat Lucky di FIKP, Selasa (2/5).
Darmabaktinya bukan hanya dalam dunia akademik, non-akademik pun sudah tidak diragukan lagi. Ia banyak mengikuti organisasi bahkan sebelum menjadi Dr Lukman. Semasa kuliah, dirinya merupakan Ketua Senat Kelautan dan Perikanan dan menjadi kandidat yang kuat pada pemilihan Ketua Senat Mahasiswa Unhas. Namun, menurut Syafyudin dan Zulfikar, saat itu terdapat kasus hilangnya kotak suara yang menyebabkan Lucky tidak dapat menduduki posisi Ketua Senat Mahasiswa Unhas. Saat lulus pun ia aktif dalam organisasi seperti Ikatan Sarjana Kelautan se-Indonesia, Ikatan Sarjana Kelautan Universitas Hasanuddin (ISLA Unhas), dan berbagai organisasi lainnya.
Di balik perangainya yang serius, Lucky ternyata memiliki kebiasaan yang dianggap unik oleh teman-temannya ketika jalan bersama. Misalnya, selalu mencari tempat yang menjual es krim Gelato, membuat nasi dan mie goreng di tempat kerja. Sosok yang dianggap serius ini nyatanya menyukai hal-hal itu.
Pagi hari pada 1 April 2023, Lucky menghembuskan nafas terakhirnya. Menjadi pertanda akhir perjalanan dari kisah hidupnya di dunia. Meski sosok ini telah lelap, namun karya serta semangatnya tidak pernah lenyap. Salah satu karyanya yang masih dapat dilihat yaitu Coral Center di Gedung Pusat Kegiatan Penelitian (PKP) lantai lima. Rancangan yang dibangunnya dengan minim anggaran.
Zakia Safitri Sijaya
Discussion about this post