Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) Sulsel, Balai Arkeologi Sulsel, dan Departemen Arkeologi Unhas bersinergi dalam ekskavasi Benteng Somba Opu. Ekskavasi yang melibatkan 101 orang ini dilakukan sejak Rabu, 19 Mei hingga 5 Juni mendatang.
Kegiatan tersebut adalah pelaksanaan dari rencana pemerintah Pemprov yang ingin merevitalisasi Benteng Somba Opu sebagai destinasi wisata berbasis maritime. Koordinator ekskavasi, Rustan mengatakan salah satu zona dalam rencana destinasi tersebut adalah zona presentasi atau zona edukasi. Namun hingga saat ini, Benteng Somba Opu masih kekurangan data visual.
“ Kita coba membuat zona edukasi. Namun kita ternyata kekurangan pembuktian data sejarah visual. Kita banyak mendapat informasi dari pembacaan naskah. Oleh karena itu kami melakukan ekskavasi untuk mengeksplorasi lapisan tanah pada titik tertentu pada benteng,” ujar Rustan, Ahad (30/5).
Selain mendapat data visual Benteng Somba Opu, Kegiatan ekskavasi tersebut juga bertujuan menemukan alur sistem drainase dalam benteng tanpa mengganggu cagar budaya.
“ Setelah benteng ini direvitalisasi beberapa tahun lalu, ternyata masih ada masalah. Pada musim tertentu, terus menerus tergenang air. Kita mencoba mencari solusi yang tidak membuat cagar budaya terganggu,” ujar Rustan.
M203
Baca juga : Upaya Lindungi Beras Pulu Mandoti