Fakultas Farmasi Universitas Hasanuddin (Unhas) menggelar International Seminar on Bioscience and Drug Discovery (ISBDD) 2019. Seminar yang bertajuk “Frontiers in Drug Discovery & Development” diadakan di Hotel Novotel Makassar, Kamis (7/11).
Sebanyak empat pembicara dari tiga negara dihadirkan dalam acara ini. Keempat pembicara itu yakni Prof Habibah A Wahab (Universiti Sains Malaysia), Dr Chris Alderman B Pharm PhD (University of South Australia), Prof Hiroshi Tomoda (Kitasato University), dan Associate Prof Jalifah Latip (Universiti Kebangsaan Malaysia).
Turut hadir Kepala Badan Pengawas Makanan dan Obat-obatan Kota Makassar, Drs Abdul Rahim Apt MSi. Acara pembukaan yang berlangsung pada pukul 09.00 Wita dihadiri oleh Rektor Unhas, Prof Dr Dwia Aries Tina Pulubuhu MA, Dekan Fakultas Farmasi, Prof Dr Gemini Alam MSi Apt serta jajarannya.
Ketua Panitia ISBDD 2019, Muhammad Aswad menyebutkan dalam laporannya bahwa seminar internasional ini didedikasikan untuk penemuan biosains dan obat-obatan. Indonesia dengan warisan alam dan keunikannya perlu menggali sumber potensi obat-obatan tradisional serta bahan-bahannya yang tentu saja harus dipertahankan dan dikembangkan secara tepat.
“Sebagai bentuk usaha untuk mencari solusi di bidang kesehatan dan obat-obatan, Fakultas Farmasi Unhas menyediakan ISBDD 2019 untuk berbagi, menerbitkan, mendiskusikan, dan menciptakan inovasi terbaru,” ucap Aswad dalam rilis yang diterima identitas.
Selanjutnya, Dekan Fakultas Farmasi dalam sambutannya mengatakan, Fakultas Farmasi hadir untuk berusaha meningkatkan kualitas ilmu farmasi melalui peningkatan kualitas kepimpinan dan pengajaran, juga penelitian dan program pengabdian masyarakat.
“Dua hari sebelumnya kami menyelanggarakan workshop Farmasi Klinis dan pelatihan penulisan publikasi ilmiah. Semoga hal ini bisa membantu kita untuk meningkatkan kapasitas masing-masing dalam membangun pendidikan ilmu farmasi yang lebih baik ke depannya,” tutur Prof Gemini.
Rektor Unhas, Prof Dwia memberikan sambutan yang hangat untuk setiap pemateri dan tamu yang hadir pada acara ini. Beliau menuturkan bahwa ISBDD 2019 ini selinear dengan strategi Unhas menjadi peran penting dalam meningkatkan pengetahuan global.
“Kita berharap semoga hal ini bisa menjadi usaha universitas untuk mendukung Indonesia dalam menghadapi masalah dalam bidang kesehatan. Selain itu ISBDD 2019 juga dapat memperbarui pengetahuan kita dalam bidang biosains dan obat-obatan,” ucapnya.
Beliau menyampaikan rasa terima kasihnya kepada panitia dan seluruh sivitas akademika Fakultas Farmasi, yang telah mempersiapkan banyak hal sehingga International Seminar on Bioscience and Drug Discovery (ISBDD) 2019 ini dapat dilaksanakan.
Rektor Universitas Hasanuddin kemudian membuka ISBDD 2019 secara resmi ditandai dengan pemukulan gong.
Wandi Janwar