Fakultas Ilmu Kelautan dan Perikanan Universitas Hasanuddin (FIKP Unhas) bersama Institut Teknologi Bandung (ITB) menyelenggarakan International Conference on Maritime Sciences and Advanced Technology (MSAT). Konferensi ini mengusung tema “Marine Science and Technology in Framework of The Sustainable Development Goals”.
Acara yang digelar atas kerjasama Badan Informasi Geospasial dan Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) ini dibuka pada pukul 09.15 Wita di Hotel Swiss Bell, Makassar, Rabu (07/08).
Dalam pelaksanaannya, kegiatan ini dihadiri Prof Dwia Aries Tina Pulubuhu MA (Rektor Unhas), Dr Dina Sarsito (Dekan Fakultas Ilmu Bumi dan Teknologi ITB), dan Ir Sulkaf S Latief M M (Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Sulawesi Selatan).
Adapun yang menjadi keynote speaker antara lain Ir Sulkaf S Latief M M (Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Sulawesi Selatan) yang mewakili Gubernur Sulawesi Selatan, Prof Thomas Pohlmann (Universitas Hamburg, Jerman), Dr Manuela Capello (Institut IRD, Prancis), Dr Eng Hamzah Latief (Departemen Oceonographi ITB), Ir Yosef Dwi Sigit Purnomo. MSc (Kepala Pusat Pemetaan Kelautan dan Lingkungan Pantai) serta 20 invited speaker dari beberapa institusi di Indonesia dan luar negeri.
Kegiatan tersebut dibuka oleh Rektor Unhas, Prof Dr Dwia Aries Tina Pulubuhu MA. Sebelum membuka kegiatan secara resmi, Rektor Unhas menyampaikan apresiasi terhadap konferensi ini.
Prof Dwia menyakini bahwa konferensi ini bisa menghadirkan gagasan, maupun ide yang inovatif dalam bidang sains dan teknologi kelautan. Selain itu, topik pembahasan yang dipilih sangat menarik untuk dibahas sebab akan banyak masukan dari pemikir pemikir hebat yang akan mengeluarkan pendapat mereka.
“Selamat datang di Makassar, saya berharap konferensi ini bisa menjadi sarana bagi kita untuk semakin memperkuat jaringan dalam bidang akademik, dan tentunya ada banyak perspektif yang akan kita dengarkan bersama dari pembicara-pembicara internasional,” sambutnya dengan hangat.
Pada kesempatan yang sama, Dr Ayi Tarya selaku Ketua Panitia menjelaskan bahwa kegiatan ini merupakan salah satu upaya yang berfokus pada pencapaian Sustainable Development Goals terkhusus dalam Bidang Sains dan Teknologi Kelautan.
“Sebenarnya konsep konferensi ini adalah konferensi tour. Konferensi pertama kami di Denpasar dan menggandeng Universitas Udayana. Tahun ini di Makassar, sebab ada beberapa pertimbangan kenapa konferensi kedua kami lakukan di sini, salah satunya karena banyak dosen ITB yang besar di Makassar jadi lebih memudahkan, jelasnya.
“Ketika kami berkunjung ke FIKP Unhas, mereka setuju untuk bergabung sehingga kita memilih di Makassar. Terkait tujuan dari kegiatan ini tentu kita ingin mendapatkan gagasan, ide, maupun pendapat pendapat yang inovatif dan bisa dijadikan rujukan,” lanjut Ayi, sapaan akrabnya.
Ia juga berharap kegiatan ini bukan hanya sebagai ajang silaturahmi dan menambah jaringan, tetapi juga sebagai wadah untuk mengasah pengetahuan akademisi, terutama mahasiswa pascasarjana. Selain itu, dengan konsep konferensi tour, pelaksanaan kegiatan ini akan berpindah-pindah.
“Siapa tahu ada di antara peserta yang menawarkan untuk menjadi tuan rumah konferensi pada dua tahun ke depan. Kita ingin menggandeng universitas lain untuk bersama-sama kolaborasi,” ajaknya.
Dalam konferensi ini, setidaknya ada enam pokok pembahasan yang dibahas, yakni terkait kelautan , sumber daya kelautan, bahaya laut, degredasi pantai, rekayasa kelautan dan teknologi, geodesi kelautan dan oseonograpi satelit.
Wandi Janwar
Discussion about this post