Fakultas Ilmu Kelautan dan Perikanan (FIKP) Universitas Hasanuddin (Unhas) bekerja sama dengan Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (WALHI) se Sulawesi Selatan dan EcoNusa Foundation menyelenggarakan webinar bertajuk “Urgensi Pemulihan Ekosistem Terumbu Karang di Perairan Spermonde”, Selasa (25/5). Bertempat di Aula Sekolah Pascasarjana Unhas, kegiatan tersebut dipandu oleh Anggota WALHI Sulsel, Moriska Pasally.
Turut hadir Direktur WALHI Sulsel, Muhammad Al Amien, Akademisi Unhas, Dr Syafyudin Yusuf, Plt Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Sul Sel, Ir Hardi Haris MM, Kepala Eksekutif EcoNusa, Bustar Maitar, Ketua Kelompok Pengawas Masyarakat Laut Barru, Bowo serta anggota Kelompok Pengawas Masyarakat Laut Barru, Bahtiar sebagai pembicara. Pada kesempatannya, Yusuf mengungkapkan keprihatinan terhadap kondisi perairan yang makin terpuruk.
“Banyak terumbu karang wilayah Timur Indonesia dalam kondisi tertekan dan kritis. Iklim ekstrim yang berinteraksi dengan perilaku manusia menyebabkan kerusakan terjadi lebih cepat,” ungkap Yusuf.
Ia menambahkan, perairan Sulsel yang berada di sisi kanan garis Wallace atau tepatnya di kolam triangle berair hangat. Hal ini menjadikannya sebagai salah satu perairan terkaya di dunia dengan populasi biota laut sampai 70%.
Namun, ada banyak faktor utama yang merusak kelangsungan perairan. Seperti kondisi cuaca yang ekstrim, sampah plastik, dan ilegal fishing.
“Ketidaktahuan masyarakat dalam menjaga laut dan menangkap ikan juga menjadi alasannya. Semakin jauh pantai dari pantauan masyarakat maka kondisi karang akan semakin rusak akibat pengeboman,” ungkap Yusuf.
Ia berharap, masyarakat menjadi agen utama yang berkontribusi menjaga terumbu karang sehingga tidak terjadi insiden seperti di Pulau Balang Lompo Kab Pangkajene yang rusak . “Betapa bermanfaatnya kalau memberikan pemahaman kepada masyarakat. Karena besar keuntungan yang bisa didapatkan jika dijaga,” ujar Yusuf.
Beberapa hal yang bisa diterapkan untuk menjaga kelangsungan laut adalah melakukan restorasi terhadap laut, rehabilitasi, mitigasi dan transplantasi secara langsung. “Terumbu karang yg sehat berarti manusianya juga sehat,”ujar Yusuf.
M201
Discussion about this post