Departemen Epidemiologi, Fakultas Kesehatan Masyarakat (FKM) Unhas bekerja sama dengan Himpunan Mahasiswa Epidemiologi (Himapid) FKM Unhas menggelar Seminar Nasional. Kegiatan diselenggarakan melalui Zoom Meeting Clouddan dan Youtube FKM Unhas, Rabu (5/8).
Webinar bertema, Program Mitigasi Pandemi Covid-19 Menuju Adaptasi Kebiasaan Baru, Dimoderatori oleh Dosen FKM Unhas, Dr Wahiduddin SKM M Kes dan mengundang Dekan FKM Universitas Andalas (Unand), Defriman Djafri SKM M KM Ph D, Direktur Utama Rumah Sakit Unhas, Prof Dr dr Syafri Kamsul Arif Sp An KIC-KAKC, Senior Lecture University of Derby-UK, Dono Widiatmoko SKM MSc dan Dosen Bidang Studi Kesehatan Global Griffith University School of Medicine, Febi Dwirahmadi SKM M ScPH Ph D.
Turut hadir Dekan FKM Unhas, Dr Aminuddin Syam SKM M Kes M Med Ed sebagai Opening Speech, Kepala Bidang Penelitian dan Inovasi Rumah Sakit Unhas, dr Muh. Firdaus Kasim M D, M Sc, dan Ketua Tim Konsultan PengendalianCovid-19 Sulawesi Selatan (Sulsel), Prof Dr Ridwan Amiruddin SKM M Kes M Sc PH.
Acara dihadiri kurang lebih 3.530 partisipan dan dibuka oleh Aminuddin. Ia mengatakan, Epidemiologi menjadi ilmu yang paling diminati dan populer sejak Februari 2020. Ilmu ini diaplikasikan untuk mendeteksi seseorang yang terinfeksi virus.
“Sejak terjadi Covid-19, ilmu ini menjadi tren. Kita tidak bisa menyatakan seseorang positif tanpa ilmu ini. Teman-teman Epidemiologi menjadi pahlawan kemanusiaan yang paling terdepan,” ucapnya.
Pada kesempatanya, Defriman menyampaikan, Epidemiologi Covid-19 dapat mengidentifikasi penularan virus, spektru keparahan penyakit, faktor resiko dan gejala yang dirasakan dan bisa mengelompokan kelompok yang rentan dan paling beresiko.
“Memetakan ini dengan Ilmu Epidemiologi dalam menginformasikan kepada pemerintah setempat untuk penanganan Covid-19,” kata Defriman.
Ia melanjutkan, para Epidemiolog harus mampu mentransfer penemuanya kepada masyarakat terutama pemerintah dalam memberikan informasi yang mudah dipahami. Sehingga tidak hanya berbicara angka dan data tapi juga kemampuan advokasi.
“Ini menjajadi tantangan para Epidemiolog untuk menyampaikan informasi secara sederhana,” lanjutnya.
M112
Discussion about this post