Universitas Hasanuddin (Unhas) menjadi tuan rumah Gramedia Goes to Campus yang menghadirkan Hannah Al Rashid sebagai pembicara. Kegiatan ini berlangsung di Arsjad Rasjid Lecture Theater Unhas, Senin (08/12).
Aktris sekaligus model berdarah Bugis-Prancis itu menyampaikan perjalanan kariernya tidak pernah berjalan lurus, namun tetap membawanya pada ruang yang membuatnya berkembang. Ia menceritakan, minat awalnya pada dunia pembangunan justru berputar arah menuju industri seni dan perfilman.
Hannah mengatakan proses adaptasi menjadi bagian penting dalam perjalanan profesionalnya. Ia menilai pengalaman di industri kreatif membuatnya melihat banyak persoalan sistem yang perlu diperbaiki. “Kita punya mimpi, tapi jalurnya tidak selalu seperti perencanaan,” tuturnya.
lebih lanjut, Ia menjelaskan keterampilan akademik yang diperoleh saat kuliah di SOAS Universitas London dapat diterapkan dalam pekerjaannya sebagai aktor. Hannah memanfaatkan kemampuan analisis untuk membaca naskah dan memahami konteks cerita secara menyeluruh.
Hannah menyebut titik balik kariernya hadir ketika menyadari passion kuat pada storytelling. Ia merasa keyakinan itu membuatnya mampu mengembangkan jalur kreatif tanpa meninggalkan nilai dan integritas pribadi.
Kemudian, Ia mengatakan, pengalaman langsung di industri membuka kesadaran tentang banyaknya persoalan yang harus dibenahi. Ia menilai sistem kerja yang tidak jelas dan minim perlindungan menjadi tantangan yang sering ia hadapi. Meski begitu, baginya setiap proyek memberinya pelajaran baru.
“Kontrak kerja yang rinci termasuk durasi, keamanan, dan perlindungan dari perundungan menjadi hal yang sangat penting,” pungkasnya.
Fahry Muhammad
