Himpunan Mahasiswa Ilmu Pemerintahan (HIMAPEM) Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas Hasanuddin (Unhas) adakan Dialog Kebangsaan bertema “Menjaga Nasionalisme di Era Disinformasi: Peran Pemerintah, Media dan Masyarakat”. Kegiatan berlangsung di Aula Gedung Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) Unhas, Jumat (22/08).
Salah satu pembahasan penting disampaikan Bupati Kabupaten Bone, Dr H A Fahsar M Padjalangi MSi. Dalam kesempatannya, ia membahas peran pemerintah dalam membangun nasionalisme melalui pendidikan dan literasi informasi.
Fahsar kemudian menekankan bahwa tantangan nasionalisme di era disinformasi berbeda dengan masa lalu. Arus informasi yang tidak terkontrol kerap memicu kesalahpahaman dan melemahkan rasa cinta tanah air.
“Sekarang satu tambah satu bisa jadi empat karena berita salah bercampur dengan berita benar. Disinilah pentingnya literasi informasi agar masyarakat tidak mudah terprovokasi,” ungkapnya.
Menurut Fahsar, pemerintah memiliki tanggung jawab besar dalam menyediakan pendidikan kebangsaan dan memperkuat literasi sejak dini. Hal ini dapat dilakukan dengan memasukkan nilai nasionalisme ke kurikulum serta memberi ruang bagi masyarakat untuk mengakses informasi benar.
Lebih lanjut, Bupati Kabupaten Bone itu menambahkan, penguatan literasi tidak cukup dengan pendidikan formal saja, tetapi juga melalui media sosial yang kini menjadi ruang publik utama.
“Pemerintah harus hadir, membuka informasi jelas, dan memastikan masyarakat mendapatkan pencerahan, bukan kebingungan,” jelasnya.
Di akhir, Fahsar berharap generasi muda mampu menjaga idealisme dengan memanfaatkan literasi informasi sebagai modal menghadapi disinformasi. Ia juga menekankan pentingnya pengalaman organisasi sebagai sarana membangun kedewasaan dan jiwa kebangsaan.
“Selama idealisme itu jernih, generasi muda akan mampu melanjutkan perjuangan bangsa dengan cara yang benar,” pungkasnya.
A Annida Mukaddas
