Himpunan Mahasiswa kedokteran hewan (Himakaha) Fakultas Kedokteran (FK) Unhas mengadakan Seminar Nasional bertemakan “Role of One Health in Zoonotic Diseases Control from Wildlife Animals” melalui Zoom, Minggu (7/3). Dimoderatori oleh Dosen Program Studi (Prodi) Kedokteran Hewan FK Unhas, drh Zulfikar Basrul Gandong, MSc, turut hadir Kepala Pusat Studi Satwa Primata FKH IPB, drh Huda Shalahudin Darusman MSi PhD dan perwakilan Borneo Orangutan Survival Foundation (BOSF), drh Muhtadin Wahyu sebagai pemateri.
Pada kesempatannya, Huda memberbicarakan hal-hal tentang tantangan primata yang cukup signifikan di tengah pandemi. “Eksploitasi primata meningkat karena penurunan ekonomi masyarakat. Selain itu, munculnya zoonosis dikarenakan eksploitasi hutan yang tidak seimbang dan selektif sehinga menyebabkan perubahan fungsi lahan, pengembangan pertanian yang agresif, dan peningkatan perdagangan daging hewan,” jelasnya
Adapun budaya menjadi salah satu faktor penyebaran zoonosis ialah kebiasaan memakan daging hewan liar. Kasus pemeliharaan satwa liar secara pribadi juga berpotensi menyebarkan zoonosis.
Melanjutkan sesi, Muhtadin menjelaskan beberapa hal, antara lain bagan rehabilitasi, peran dokter hewan, kendala, tantangan, dan kebutuhan dokter hewan di bidang konservasi. Menurutnya, dokter hewan memiliki peran untuk mengetahui jenis-jenis penyakit dan mengantisipasi munculnya penyakit hewan baru yang berasal yang dari satwa liar Indonesia.
“Pencegahan penyakit dapat dilakukan dengan observasi, screening rutin, dan penentuan desinfeksi kandang. Selain itu, bisa dengan pemeriksaan lengkap pada satwa yang sakit, menegakkan diagnosa, dan pengobatan dan perawatan satwa. Sedangkan kegiatan rehabilitasi mengutamakan rescue, health check, dan perawatan sampai dilepaskan kembali ke hutan,” jelas Muhtadin.
M211
Discussion about this post