Keluarga Mahasiswa Sosiologi (Kemasos) FISIP Unhas mengadakan Diskusi Publik mengenai pendidikan di Pelataran Baruga, Rabu (24/4). Kegiatan itu mengusung tema “Menyelaraskan Langkah Mendobrak Arogansi Sistem”.
“Inti dari pendidikan adalah kebebasan untuk mendorong manusia hingga ke puncak harkat dan martabatnya, sehingga melahirkan manusia yang kreatif, kritis dan bermakna,” kata salah satu pemateri, Syamsuddin Simmau SS, MSi.
Lebih lanjut, ia menyampaikan bahwa pendidikan yang diatur oleh Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Republik Indonesia masa kini tidak sesuai dengan tujuan bangsa ini. Selain itu, iajuga menjelaskan bagaimana kondisi pendidikan di Indonesia yang mengalami kekacauan dalam hal penerapannya sebab anak-anak hanya dididik untuk menjadi tenaga kerja semata.
Selanjutnya, acara tersebut juga membahas soal kebijakan pendidikan semakin mengarah ke model privatisasi yang menuntut keterlibatan masyarakat untuk ikut menanggung biaya. Sehingga bersifat eksklusif dan tidak semua orang mampu menjangkau pendidikan yang layak.
Ketua Kemasos, Muhammad Ramdhan Syahroni, mengatakan bahwa mahasiswa saat ini menjadikan pendidikan sebagai formalitas semata. Mereka hanya berpikir bahwa setelah lulus, cari kerja kemudian membangun rumah tangga. Padahal tujuan pendidikan adalah memanusiakan manusia.
M11