Menteri Komunikasi dan Informatika RI, Ir Rudiantoro menghadiri pembukaan Digital Talent Scholarship (DTS) 2019 di Auditorium Prof Amiruddin Unhas, Selasa (23/7). DTS merupakan beasiswa yang dikelola oleh badan penelitian dan pengembangan sumber daya manusia. Kementerian Kominfo bekerja sama dengan 31 perguruan tinggi negeri terkemuka di Indonesia untuk memberikan pelatihan di bidang digital.
Program DTS ini terbagi menjadi empat yaitu Vocational School Graduate Academy (VSGA) yang ditujukan untuk lulusan SMK, Fresh Graduate Academy (FGA) untuk lulusan D3/D4/S1, Coding Teacher Academy (CTA) untuk guru TIK SMK/sederajat dan Online Academy (OA) untuk masyarakat umum yang belum memiliki pekerjaan.
Bagaimana detail beasiswa itu? Simak penyampaian dari Menkominfo yang berhasil dikutip Reporter Identitas, Fatimah Tusahra, berikut:
- Apa tujuan dari program DTS ini?
Tujuan DTS ialah menyiapkan talenta-talenta Indonesia di bidang digital. Talenta-talenta digital ini diperlukan untuk mengejar tahun 2020 hingga 2030 mendatang.
- Setelah berjalan dari tahun 2018, bagaimana perkembangan program DTS tahun ini?
Tahun lalu uji cobanya dilakukan kepada seribu peserta. Tahun ini ada 25 ribu di seluruh Indonesia. Di Indonesia Timur sendiri ada di Makassar, Gorontalo, Manado, Ambon dan Jayapura. Tahun depan kita akan tingkatkan lagi menjadi 50 ribu peserta. Peningkatan jumlah peserta dilakukan sebab sebetulnya setiap tahun kita membutuhkan 600 ribu talenta digital.
- Apakah Kominfo memberikan prioritas untuk merekrut karyawan dari alumni DTS?
Jadi setelah pendidikan, peserta akan mendapatkan sertifikasi. Sertifikasi ini menunjukkan bahwa mereka telah mengikuti proses untuk meningkatkan keterampilan. Kalau misalnya saya dari suatu perusahaan swasta, tentu saya akan merekrut karyawan yang sudah terlatih. Jadi, sertifikasi ini bisa menjadi nilai tambah untuk melamar pekerjaan.
Nah, untuk bergabung di Kominfo, harus menjadi Aparatur Sipil Negara (ASN) dan mengikuti berbagai proses lainnya. Namun sebetulnya tujuan dari program ini bukan hanya untuk memberikan keterampilan menjadi pegawai negeri, tapi juga bisa di bidang lainnya termasuk menjadi wirausaha atau enterpreneur.
- Lantas, kemudahan apa saja yang didapatkan peserta setelah lulus dari pelatihan DTS?
Setelah lulus dari DTS, kami mengharapkan alumni DTS bisa menjadi pekerja atau menjadi entrepreneur. Program DTS ini sendiri tidak hanya memberikan pembelajaran dan fasilitas pelatihan digital untuk peserta, tapi juga dihubungkan dengan platform perusahaan digital.
Peserta yang telah lulus dan mendapatkan sertifikat, datanya akan dimasukkan ke database yang bisa diakses oleh perusahaan yang membutuhkan talenta digital. Sekarang telah ada suatu platform di mana bukan kita yang mencari perusahaan tapi perusahaan yang mencari kita untuk bekerja.
- Terkait sertifikat, seberapa menunjang sertifikat DTS ini untuk mendapatkan pekerjaan?
Hal ini kembali lagi ke pribadi masing-masing peserta. Karena nantinya peserta harus melewati ujian untuk mendapatkan sertifikat. Jika peserta memilki perfoma yang bagus, maka peserta berkesempatan untuk mendapatkan sertifikasi lanjutan. Sertifikasi lanjutan ini gradenya lebih tinggi, nah jika gradenya lebih tinggi peluang untuk bekerja di perusahaan global juga lebih besar. Jadi ini tergantung dari niat dan keseriusan peserta dalam mengikuti program ini.
- Bagaimana harapan Anda mengenai program DTS ini?
Harapannya yang pertama adalah menyiapkan talenta digital yang bisa masuk ke lapangan pekerjaan. Karena seperti yang kita tahu, sekarang semuanya serba digital. Kedua, kita juga harapkan tidak semuanya masuk ke lapangan pekerjaan yang membutuhkan talenta digital, tapi juga kewirausahaan di bidang digital. Digital ini yang berkaitan dengan revolusi keempat seperti internet of things, kemudian ada roboting, artificial intelligence, cloud computing dan lain sebagainya.