Mahasiswa KKN Unhas Gelombang 108 Tematik PUPR Posko 5 Desa Ampekale menghadirkan inovasi untuk memaksimalkan pengelolaan sampah, dengan nama ‘Sampata’. Melalui inovasi ini, penanganan sampah sejak di rumah tangga dapat terkelola melalui sistem pengangkutan yang partisipatif.
Penanggung jawab proyek, Ahmad Fathanah M. Adil, membangun aplikasi yang menghubungkan warga dengan pengangkutan sampah. Melalui aplikasi ini, proses mengangkut sampah menjadi lebih efisien, dimana masyarakat dapat terlibat aktif dalam mengatasi tumpukan sampah.
“Kami telah melalui beberapa kali diskusi dengan warga, termasuk bersama Kepala Desa dan Camat. Aplikasi ini juga terus kami sempurnakan, misalnya dengan menambah fitur sampah basah dan sampah daur ulang,” kata mahasiswa Teknik Informatika Unhas tersebut.
Selain program inovasi pengelolaan sampah, Koordinator Posko 5 Desa Ampekale KKN Unhas Gelombang 108, Muhammad Rauf, menjelaskan bahwa program kerja yang direncanakan oleh Posko 5 terdiri atas program individual dan program kelompok.
“Untuk program individual sudah terlaksana semua, yaitu ruang belajar dan masjid berseri. Sementara program kerja bersama saat ini masih terus dilaksanakan, yaitu Penyusunan Identifikasi Masalah dan Analisis Potensi atau IMAP, pembuatan denah desa, semarak kemerdekaan, termasuk program inovasi Sampata,” papar Rauf pada seminar evaluasi Sabtu (30/7).
Sehubungan dengan hal tersebut, Dosen Pendamping Kegiatan (DPK) KKN Unhas di Posko 5 Desa Ampekale, Ishaq Rahman, menjelaskan bahwa selain melaksanakan program kerja, KKN sebenarnya menekankan pada aspek pembelajaran hidup sosial dan hidup bermasyarakat.
“Saya selalu mengingatkan kepada mahasiswa bahwa pada akhir KKN nanti program kerja pasti dapat dipertanggungjawabkan. Jika terlaksana, akan dijelaskan prosesnya. Namun jika tidak terlaksana, akan dijelaskan penyebabnya,” kata Ishaq.
Anisa Luthfia Basri