Medical Youth Research Club menggelar Hasanuddin Scientific Fair 2021, bertema “Highlight of Dermatology and Veneorology Problems in Current Global Situation” pada Minggu (5/9), melalui Zoom Meeting. Dipandu oleh dr Nurul Rezki Fitriani Aziz, turut hadir dr Idrianti Idrus dan dr Muhlis sebagai pemateri sesi ketiga.
Mengangkat materi “Penyakit Menular Seksual di Kalangan Remaja dan Dewasa Muda: Meningkatkan Kesadaran Untuk Masa Depan Kita”, Idrianti menjelaskan bahwa Infeksi Menular Seksual (IMS) merupakan infeksi yang penyebaran utamanya melalui hubungan seksual. Penyebaran IMS dapat pula ditularkan melalui penularan vertikal dari ibu ke janin dalam kandungan atau in partu.
“Produk darah atau jaringan penderita IMS yang didonorkan dan alat kesehatan terkontaminasi, misalnya jarum suntik atau termometer juga bisa menjadi media penyebaran,” ujar Idrianti.
Menurut Idrianti, peningkatan pengetahuan tentang HIV/AIDS, penggunaan kondom, Layanan Alat Suntik Steril (LASS), Pemberian terapi rumatan metadon (PRTM), pre-exposure prophylaxis (PEP) serta peningkatan akses pengobatan dinilai dapat mencegah penularan IMS.
Lebih lanjut, membawakan materi berjudul “Pembaruan Terkini Tentang HIV/AIDS”, Muhlis menjelaskan bahwa Human Immunodeficiency Virus (HIV) menyerang sel darah putih pada manusia dan dapat menyebabkan penurunan kekebalan tubuh sehingga penderita mudah terserang infeksi.
Muhlis menjelaskan, stadium klinis HIV menurut World Health Organization (WHO) dapat dibedakan menjadi beberapa tingkatan. Distadium pertama penderita tidak mengalami gejala apapun tetapi bisa menulari orang lain. Stadium kedua akan muncul penyakit ringan seperti flu dan demam, stadium ketiga mulai muncul gejala penyakit lanjutan seperti penurunan berat badan, diare, paru-paru dan sebagainya, serta yang terakhir stadium empat dimana pasien didiagnosa AIDS.
“Para pengidap HIV harus selalu memeriksakan dirinya agar memastikan tidak terkena AIDS,” jelas Muhlis.
Di akhir pemaparannya, Muhlis mengungkapkan bahwa menghindari sex bebas, setia pada pasangan, menggunakan kondom saat berhubungan, tidak memakai narkoba dan selalu melakukan pengecekan ke dokter harus dijadikan sebagai prinsip pencegahan HIV-AIDS. “Sebab pencegahan sangat penting untuk memutuskan rantai penularan,” tutupnya.
Azzahra Zainal