Stres tidak bisa dipisahkan dari kehidupan. Semakin dewasa, Sobat iden pasti sering mengalami stres. Namun, pada dasarnya stres ini memang dibutuhkan dalam kehidupan, misalnya saat berada di lingkungan baru. Dengan mengalami stres kita dapat meningkatkan kemampuan beradaptasi. Akan tetapi jika stresnya berkepanjangan juga akan berdampak buruk bagi kesehatan fisik maupun mental.
Berdasarkan definisinya, stres adalah reaksi dari stimulus berupa respon fisik maupun emosional. Respon yang biasanya dirasakan saat mengalami stres diantaranya adalah rasa tegang, sensitif, sulit berkonsentrasi, dan keluhan lainnya seperti sakit kepala.
Buat Sobat iden yang merasa kesulitan mengatur tingkat stres, identitas telah merangkum lima cara dalam psikologi yang dapat dilakukan untuk mereduksi stres loh!
-
Relaksasi otot
Saat mengalami stres, otot-otot tubuh akan merasa tegang dan kaku. Hal tersebut yang kadang membuat kita sulit untuk beraktivitas seperti biasanya. Namun, ini dapat diatasi dengan relaksasi.
Dalam psikologi, relaksasi merupakan teknik untuk mengurangi ketegangan otot. Metode ini dapat dilakukan sendiri di rumah. Pertama-tama, atur posisi dengan nyaman. Tarik nafas dari hidung kemudian hembuskan secara perlahan. Mulailah untuk menarik otot, misalnya otot tangan. Kepal tangan sekuat-kuatnya, lalu lepaskan secara perlahan.
Saat melakukan relaksasi, kita dapat merasakan aliran darah yang mengalir dalam tubuh. Tarikan-tarikan yang dilakukan saat relaksasi membuat otot menjadi lebih rileks dan ketegangan yang dirasakan Sobar iden bisa semakin berkurang.
-
Self soothing
Self shooting atau menenangkan diri merupakan salah satu cara untuk mengurangi stress. Cara yang sederhana dapat Sobat iden lakukan adalah mengambil nafas yang dalam kemudian hembuskan secara perlahan.
Tidak hanya itu, metode ini juga berkaitan dengan panca indra, indra perasa. Misalnya, saat mengalami stres kita mengatasinya dengan cara mendengarkan musik klasik atau musik yang dapat membangkitkan semangat. Dengan begitu, emosi negatif yang menyebabkan stres dapat teralihkan.
-
Imagery
Imagery jika diartikan dalam bahasa Indonesia adalah membayangkan. Dalam psikologi, imagery merupakan proses mental untuk membayangkan pengalaman sensoris dalam bentuk visual, auditori, penciuman, perabaan, dan rasa.
Berbeda dengan menghayal, imagery memiliki tujuan tertentu salah satunya untuk mengurangi stres. Cara untuk mengatasi stres dengan imagery adalah dengan membayangkan hal-hal yang positif. Misalnya membayangkan diri melihat pemandangan indah di atas bukit.
Dengan sepenuhnya menghadirkan diri saat imagery, kita tidak hanya dapat melihat pemandangan tersebut, melainkan juga dapat merasakan angin sejuk atau mendengarkan air sungai yang mengalir. Kunci dari relaksasi ini adalah fokus pada apa yang dibayangkan dan berada pada posisi yang rileks.
Kadang saat merasakan stres pikiran negatif selalu terlintas sehingga membuat kita merasakan stres yang berkepanjangan. Hal tersebut dapat berpengaruh pada kondisi psikologis, seperti sulit menyelesaikan masalah, kurangnya fokus, bahkan overthinking.
Selain dapat mengatasi stres, imagery juga mengurangi rasa takut, gugup, dan meningkatkan kemampuan dalam berolahraga.
-
Butterfly hug
Butterfly hug merupakan salah satu cara untuk menenangkan diri dari emosi negatif. Dinamakan butterfly hug karena gerakannya yang sama seperti sayap kupu-kupu.
Istilah ini sempat menjadi trend di salah satu drama korea yang berjudul “It’s Okay to Not be Okay”. Di salah satu episodenya, Moon Gang Tae yang merupakan seorang perawat mengajarkan kepada Ko Moon Young metode ini untuk meredakan amarahnya. Dengan metode tersebut, Moon Young yang awalnya meluapkan amarahnya dapat lebih tenang setelah melakukan butterfly hug.
Metode butterfly hug ini dikembangkan oleh Lucina Artigas dan Ignacio Jarero pada tahun 1998. Pada saat itu, butterfly hug ini digunakan sebagai metode untuk mengurangi traumatis yang dialami korban bencana di Meksiko. Telah terbukti juga bahwa metode ini dapat meningkatkan kadar oksigen dalam tubuh yang membuat tubuh menjadi lebih tenang.
Cara melakukan butterfly hug ini sangat mudah, yaitu dengan menyilangkan kedua tangan di depan dada dan ujung jari berada di lengan atas. Sembari menepuk lengan dengan halus, tutup kedua mata. Ambil napas dalam-dalam kemudian hempaskan secara perlahan. Dan yang tidak kalah penting pada saat melakukan butterfly hug ini adalah fokuskan pikiran dari emosi negatif.
-
Journaling
Saat mengalami stres, kepala kita terasa dipenuhi oleh pikiran negatif sehingga sulit untuk mengekspresikannya. Namun, hal tersebut dapat diatasi dengan cara journaling. Bagi orang-orang yang ragu untuk bercerita ke orang lain dapat melakukan metode yang satu ini.
Journaling merupakan cara untuk mengekspresikan pikiran dan perasaan melalui tulisan. Saat mengalami stres, kita sulit untuk mengatasinya karena pikiran kita hanya dipenuhi dengan masalah yang terus berputar. Hal tersebut yang membuat kita sulit untuk menemukan solusi. Oleh karena itu, dengan menuliskan perasaan dan pikiran kita dapat menemukan sumber masalah yang dialami serta solusinya.
Nah, itulah tadi hal yang bisa Sobat iden lakukan saat dalam kondisi stres. Memang tidak dapat dihindari, tapi setidaknya, pengaruh stres itu dapat dikurangi bukan?
Jum Nabillah