• Login
No Result
View All Result
Identitas Unhas
  • Home
  • Ulasan
    • Civitas
    • Kampusiana
    • Kronik
    • Rampai
    • Tajuk
  • Figur
    • Jeklang
    • Biografi
    • Wansus
    • Lintas
  • Bundel
  • Ipteks
  • Sastra
    • Cerpen
    • Resensi
    • Puisi
  • Tips
  • Opini
    • Cermin
    • Renungan
  • identitas English
  • Infografis
    • Quote
    • Tau Jaki’?
    • Desain Banner
    • Komik
  • Potret
    • Video
    • Advertorial
  • Home
  • Ulasan
    • Civitas
    • Kampusiana
    • Kronik
    • Rampai
    • Tajuk
  • Figur
    • Jeklang
    • Biografi
    • Wansus
    • Lintas
  • Bundel
  • Ipteks
  • Sastra
    • Cerpen
    • Resensi
    • Puisi
  • Tips
  • Opini
    • Cermin
    • Renungan
  • identitas English
  • Infografis
    • Quote
    • Tau Jaki’?
    • Desain Banner
    • Komik
  • Potret
    • Video
    • Advertorial
No Result
View All Result
Identitas Unhas
No Result
View All Result
Home Headline

Lamun Sumelang: Dilema Berujung Kemalangan

Maret 17, 2023
in Headline, Resensi, Sastra
Lamun Sumelang: Dilema Berujung Kemalangan

Sumber: Ravacana Films

Editor Ivana Febrianty

Judul Film : Lamun Sumelang
Sutradara : Ludy Oji Prastama
Tayang Perdana : 21 November 2019
Durasi : 18 Menit

Apa jadinya ketika kamu dihadapkan dengan pilihan sulit? Bahkan meski diberi kesempatan untuk memilih, seringnya pilihan yang tersedia seakan tak memberikan solusi atas beratnya situasi yang kamu hadapi. Khawatir, gundah, was-was adalah reaksi wajar akan ketakutan memilih pilihan yang salah, menyesal pun tak ada gunanya. Seperti dalam film pendek berjudul Lamun Sumelang, kamu akan melihat potongan kecil kisah yang membuat situasi seseorang berada pada dilema.

BacaJuga

Ulik Kereta Api Trans Sulawesi

Pa’commo, Inovasi Pakan Tikus Laboratorium Berbentuk Pelet

Lamun Sumelang, secara harfiah diartikan dari bahasa Jawa yakni lamun berarti “jika” dan “sumelang” berarti khawatir. Rangkaian kata tersebut sebenarnya telah menggambarkan garis kecil dari isi filmnya. Dalam filmnya, seorang pria paruh baya yang digambarkan sebagai seorang ayah sekaligus suami berada di kondisi pelik. Raut takut dan khawatir tak luput dari wajah pria itu, sebut saja ia Agus.

Dalam ceritanya, Agus yang diperankan oleh Freddy Roterdam terlihat dipenuhi berbagai pikiran di sebuah sawah sembari menunggu akan datangnya ‘sesuatu’. Tak sampai semenit, sebuah cahaya melintas membuat Agus beranjak dari posisinya dan segera berlari mengejar cahaya itu.

Sekilas terlihat mengherankan, penonton sepertinya akan menganggap ia akan menyampaikan permohonan pada cahaya yang jatuh itu, namun sangat mengejutkan pada scene ketika Agus menemukan orang yang hendak gantung diri lantas meraih leher orang tersebut lebih awal dengan seutas tali. Sebuah pertanyaan muncul di benak saya, apa yang sedang ia lakukan?

Lantas kebingungan saya terjawab ketika muncul berbagai roh dengan wajah dan sekujur tubuh yang pucat berada banyak di sekitar Agus. Kebingungan saya lambat laun terjawab. Bersamaan dengan raut muka Agus yang terlihat semakin kosong dan dipenuhi perasaan hampa.

Dikisahkan, Agus memiliki putri bernama Ningsih dan sang istri bernama Marni. Malangnya, Agus dan sekeluarga dilingkupi dengan kemiskinan hingga makanan yang layak pun susah ia dapatkan. Ditambah, sang putri, Ningsih mengalami sakit yang membuat tubuhnya semakin rentan.

Sebagai solusi atas penyakit Ningsih, ia memilih untuk mengambil jalan pintas menggunakan jasa dukun untuk menyembuhkan sakit sang putri. Kemiskinan yang menggerogoti Agus membuat aksesnya terhadap fasilitas kesehatan dibatasi.  Sebut saja, sang Dukun memberikan sebuah syarat agar Ningsih sembuh yaitu dengan memberikan tumbal yang berjumlah tujuh orang. Dunia perdukunan memang kerap kali menjadi alternatif masyarakat desa untuk berobat jika mengalami kesulitan finansial, bahkan cara kotor terkadang ditawarkan oleh dukun dalam menyelesaikan masalah pasiennya.

Tak hanya itu, kemiskinan juga merupakan isu yang tak terpisahkan dari lapisan terbawah masyarakat. Di pedesaan, sudah hal yang lazim jika makanan pokok yang umumnya berupa nasi digantikan dengan alternatif berupa biji-bijian. Dalam film ini, juga digambarkan salah satu isu yang eksis di pedesaan perihal anak yang tak kunjung pulang setelah berada di perantauan. Bagi orang yang lahir dan tumbuh di pedesaan, akan merasa tak asing dengan berbagai permasalahan tersebut.

Film yang berdurasi 18 menit, akan semakin menarik penontonnya untuk menebak cerita selanjutnya sehingga penonton tidak akan bosan mulai dari awal hingga akhir film. Gaya bahasa yang dipertunjukkan dalam film ini menggunakan bahasa jawa halus. Penonton yang bukan orang jawa akan tetap mengerti dialog dalam film karena telah dilengkapi dengan takarir Bahasa Indonesia. Salah satu percakapan antara Agus dan Ningsi “Pak, pingin mangan sego pak”, ucap Ningsih. Secara gamblang jika diartikan yakni, Ningsih ingin makan nasi. Sangat tergambarkan bahwa Ningsi saat itu terlihat kurang makanan.

Dalam film yang beralur maju ini  tergambar keadaan Agus yang sangat terkekang dengan keadaannya. Ia ingin melihat anaknya sembuh dari penyakit, di lain sisi ia harus membunuh dan menjadikan orang lain sebagai tumbal yang mana menentang norma yang berlaku di masyarakat.

Begitu pula sang istri, tak hanya Agus yang lelah akan peliknya situasi yang ia hadapi. Sejalan dengan representasi kata sumelang, ia dan sang istri dilingkupi perasaan cemas dan khawatir akan putrinya yang semakin hari menderita.

Hingga pada puncaknya, dilema akan keputusan yang harus ia pilih membawa plot film ini menuju klimaks yakni saat Agus mendapati istrinya hendak bunuh diri dan menjadi tumbal.

Apakah Ningsih telah sembuh? Bagaimana dengan sang istri, Marni? Akan lebih baik, jika kamu menonton sendiri film pendek yang telah rilis perdana di saluran YouTube Ravacana Films.

Film ini sangat direkomendasikan untuk kamu, alih-alih terburu-buru menyelesaikan film, alurnya cukup lambat untuk kamu dapat cepat menyadari situasi sebenarnya. Bukan penyakit kronis, lantas penyakit yang membuat Ningsih tak dapat beranjak dari kasurnya ialah malnutrisi, plot twist? Tentu saja. Film ini juga dikemas dengan sinematografi yang apik sehingga tak heran jika film ini meraih penghargaan Piala Maya untuk Film Cerita Pendek Terpilih. Lantas, apakah kamu telah tertarik untuk menyaksikan keseluruhan cerita?

Muhammad Alif M.  

Tags: ceritafilm pendekInspirasijawa tengahkemiskinankisahlamunsedihsumelang
ShareTweetSendShareShare
Previous Post

Kisah Herminingsih, Penyintas Gempa Palu Peraih Penghargaan Kehormatan Prancis

Next Post

Intip Keseruan Pengunjung Penangkaran Rusa Unhas

Discussion about this post

Trending

Ilustrasi orang tawuran. Sumber: IDENTITAS/Rizka Ramli

Empat Hari Pasca Bentrok, Sema Kema Fapet Unhas Rilis Siaran Pers

Maret 22, 2023
0

Mahasiswa saling lempar batu saat bentrok. Sumber: IDENTITAS/Arf

Buntut Bentrok Dua Fakultas, Aktivitas Akademik Secara Daring di FIKP Diperpanjang

Maret 19, 2023
0

Ilustrasi mahasiswa bentrok. Ilustrasi: IDENTITAS/Arf

Ketua Pengawasan Keamanan Unhas Ungkap Kronologi Bentrok FIKP dan Fapet 

Maret 25, 2023
0

Unhas Gelar Musyawarah Pemilihan MWA, Prof Andi Alimuddin Terpilih Sebagai Ketua

Unhas Gelar Musyawarah Pemilihan MWA, Prof Andi Alimuddin Terpilih Sebagai Ketua

Maret 20, 2023
0

Liputan Khusus

Lembaga Pusat Peningkatan Reputasi, Jembatan Unhas Menuju Kelas Dunia

Mahasiswa Asing Terkendala Bahasa Indonesia

Dampak Traumatis Akun Kampus Cantik

Posting Gambar Beresiko jadi Korban Kekerasan Seksual

Menyingkap Tabir Akun ‘Kampus Cantik’

K3 Harus Jadi Budaya di Kampus!

Issu Identitas Unhas

Tweets by @IdentitasUnhas
Ikuti kami di:
  • Facebook
  • Twitter
  • Instagram
  • Youtube
  • Dailymotion
  • Disclaimer
  • Editors
  • Tentang Kami
  • Kontak
  • Cyber Media Guidelines
  • Privacy Policy
© 2023 - Identitas Unhas
Penerbitan Kampus
  • Logo Jagodangdut
  • Logo 100kpj
  • Logo Intipseleb
  • Logo Viva
  • Logo Vlix
  • Logo Vivanews
  • Logo Suaramerdeka
  • TvOne
  • Logo Onepride
  • Logo Oneprix
  • Home
  • Ulasan
    • Civitas
    • Kampusiana
    • Kronik
    • Rampai
    • Tajuk
  • Figur
    • Jeklang
    • Biografi
    • Wansus
    • Lintas
  • Bundel
  • Ipteks
  • Sastra
    • Cerpen
    • Resensi
    • Puisi
  • Tips
  • Opini
    • Cermin
    • Renungan
  • identitas English
  • Infografis
    • Quote
    • Tau Jaki’?
    • Desain Banner
    • Komik
  • Potret
    • Video
    • Advertorial

Copyright © 2012 - 2017, Identitas Unhas - by Rumah Host.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In