“Kalau reputasinya bagus, maka manfaatnya juga banyak. Salah satunya persaingan untuk masuk ke Unhas semakin ketat,” Kepala Pusat Peningkatan Reputasi, Prof Dr Ir Rohani AR MSi.
Peringkat Unhas saat ini tentu menjadi perhatian utama civitas akademika. Berdasarkan data pemeringkatan yang dirilis Quacquarelli Symonds World University Rangkings (QS WUR) 2023, Unhas berada di peringkat 1001-1200 sebagai salah satu universitas terbaik dunia dan menempati peringkat 12 pada tingkat nasional.
Unhas pun menjadikan pemeringkatan sebagai tujuan utama pada 2024 mendatang. Kampus ingin berada di peringkat 500 besar skala internasional dan 5 besar untuk tingkat nasional. Maka dalam mewujudkan hal itu, tentunya diperlukan suatu lembaga yang berfokus pada peningkatan reputasi dan peringkat kampus.
Namun dalam meningkatkan reputasi Unhas tak selalu menemui jalan yang mulus. Salah satunya dialami oleh program studi (prodi) Sastra Prancis, Fakultas Ilmu Budaya yang ingin mengikuti sertifikasi Asean University Network Quality Assurance (AUN-QA) pada Juni lalu.
Dalam mengurus akreditasi AUN-QA dibutuhkan sejumlah data alumni, mahasiswa, dan publikasi ilmiah. Namun pihak prodi Sastra Prancis mengaku mengalami kesulitan karena beberapa dapat perlu dicari melalui dikti serta Lembaga Penjaminan Mutu dan Pengembangan Pembelajaran (LPMPP). Bahkana beberapa lainnya yang dubutuhkan harus dicari sendiri atau mengandalkan koneksi teman.
Kepala Departemen Sastra Prancis, Dr Prasuri Kuswarini, mengatakan sebaiknya pihak Gugus Penjaminan Mutu dan Peningkatan Reputasi (GPM PR) di setiap fakultas lebih aktif membuat bank data. Karena di saat mengurus akreditasi seperti ini barulah sadar akan pentingnya mengumpulkan data.
“Saya kira itu sudah seharusnya menjadi kebiasaan. Jangan hanya saat dibutuhkan kita sibuk mencari, tetapi kemudian menjadi rutinitas bahwa data itu harus diperbarui,” ucap Prasuri, Rabu (5/10).
Ia berharap Pusat Peningkatan Reputasi (PPR) bisa meningkatkan reputasi Unhas dengan cara melakukan sosialisasi dan melibatkan seluruh dosen, utamanya pada publikasi penelitian.
Oleh karena itu, dalam Organisasi Tata Kelola (OTK) Unhas membentuk Pusat Peningkatan Reputasi (PPR) serta Gugus Penjaminan Mutu dan Peningkatan Reputasi (GPMPR) tiap fakultas.
Pusat Peningkatan Reputasi akan bertugas untuk menghimpun data-data perangkingan, publikasi dosen, dan melakukan koordinasi dengan GPMPR fakultas. Hal ini karena PPR memang berfokus dalam meningkatkan reputasi Unhas, salah satunya menuju World Class University (WCU) yang saat ini sedang digencarkan.
Kepala PPR, Prof Dr Ir Rohani AR MSi, mengungkapkan lembaga tersebut dibentuk untuk mengkoordinasi semua pemeringkatan yang tujuannya meningkatkan reputasi. Bahkan saat ini PPR sedang mempersiapkan data The Impact Ranking untuk perangkingan internasional.
“Unhas memiliki mimpi untuk masuk dalam ranking dunia. Makanya tidak tanggung-tanggung untuk kampus melontarkan dana demi reputasi,” ujar Rohani, Sabtu (1/10).
Di samping itu, Gugus Penjaminan Mutu yang dulu hanya sekadar menjamin mutu penyelenggara pendidikan, kini bertambah mengumpulkan data tentang peningkatan reputasi, memonitor dan mengevalusai pelaksanaan akreditasi tingkat fakultas.
Ketua GPMPR Fakultas Ilmu Budaya, Prof Muhammad Hasyim, mengatakan tujuan dari lembaga ini untuk mengimplementasikan program WCU yang dirancang Unhas di tingkat fakultas.
“Bukan hanya sekadar perangkingan tetapi termasuk juga indikator tempat kualitas pendidikan. Ada kecenderungan siswa yang lulus memilih perguruan tinggi berbasis rangking, sekarang yang mau kita kejar,” jelas Hasyim, Rabu (5/10).
Memasuki bulan ketiga setelah pelantikan PPR, sejumlah program pemeringkatan mulai berjalan. Salah satunya memasukkan data menuju The Impact Rangking. Rohani mengaku masih meraba-raba karena data yang digunakan adalah data 2021.
“Memang butuh proses. Saya sudah bilang sama Pak Rektor hasil kerja kami sekarang belum bisa terlihat karena data yang digunakan data dari tahun lalu. Jadi apa yang kita buat sekarang ini mudah-mudahan nanti kelihatan di tahun depan atau dua tahun kemudian,” ungkap Kepala PPR tersebut.
Dengan demikian, diharapakan hadirnya lembaga ini dapat membantu Unhas dalam mewujudkan tujuannya menuju WCU, disertai dengan reputasi yang kian membaik. Maka keinginan kampus untuk masuk peringkat 500 besar tingkat internasional dapat segera terealisasikan.
Miftahul Janna
Muhammad Mukram Mustamin
Muhammad Nur Ilham
Discussion about this post