• Login
No Result
View All Result
Identitas Unhas
  • Home
  • Ulasan
    • Civitas
    • Kampusiana
    • Kronik
    • Rampai
    • Tajuk
  • Figur
    • Jeklang
    • Biografi
    • Wansus
    • Lintas
  • Bundel
  • Ipteks
  • Sastra
    • Cerpen
    • Resensi
    • Puisi
  • Tips
  • Opini
    • Cermin
    • Renungan
  • identitas English
  • Infografis
    • Quote
    • Tau Jaki’?
    • Desain Banner
    • Komik
  • Potret
    • Video
    • Advertorial
  • Home
  • Ulasan
    • Civitas
    • Kampusiana
    • Kronik
    • Rampai
    • Tajuk
  • Figur
    • Jeklang
    • Biografi
    • Wansus
    • Lintas
  • Bundel
  • Ipteks
  • Sastra
    • Cerpen
    • Resensi
    • Puisi
  • Tips
  • Opini
    • Cermin
    • Renungan
  • identitas English
  • Infografis
    • Quote
    • Tau Jaki’?
    • Desain Banner
    • Komik
  • Potret
    • Video
    • Advertorial
No Result
View All Result
Identitas Unhas
No Result
View All Result
Home Opini Cermin

Mahasiswa Harus Idealis atau Realis?

Mei 9, 2022
in Cermin, Headline
Mahasiswa Harus Idealis atau Realis?

Muhammad Alif M. Foto: Dokumentasi pribadi

Editor Anisa Luthfia Basri

“Jiwa manusia masih memiliki kebutuhan ideal daripada realis. Adanya kenyataan kita ada; adanya pula dengan ideal kita hidup” – Victor Hugo

Transisi kelas tiga Sekolah Menengah Atas ke semester satu perkuliahan menjadi momentum perubahan besar bagi semua pelajar yakni berubah status menjadi “maha”-siswa. Memasuki bangku perkuliahan, banyak aktivitas contohnya kegiatan Orientasi Studi dan Pengenalan Kampus (Ospek) di mana pendatang baru kampus mendapatkan berbagai materi seperti gerakan mahasiswa, kerangka berfikir ilmiah, dan tentunya kemahasiswaan.

BacaJuga

Mahasiswa Teknik Perkapalan Unhas Raih 2 Penghargaan dalam Pesiar 2022

Maba Wajib Tahu! Istilah-Istilah dalam Dunia Perkuliahan

Kemahasiswaan sendiri adalah topik yang sangat luas, namun untuk kali ini yang saya bahas adalah mengenai jati diri sebagai mahasiswa. Dari memasuki semester satu sebagian besar mahasiswa dalam puncak antusiasme mengikuti gerakan mahasiswa dengan iming-iming julukan sosial seperti agent of change, agent of social control. Apalagi jika mereka mengikuti kegiatan-kegiatan ospek seperti di jurusan, fakultas, atau universitas yang menanamkan mengenai idealisme mahasiswa.

Tentunya tidak semua mahasiswa mengikuti kegiatan Ospek, tetapi walaupun tidak ikut kegiatan tersebut, kita tetap akan mencari idealisme kita sendiri. Seseorang bisa dianggap idealis jika memiliki keyakinan atau prinsip yang akan dipegang teguh oleh pribadinya. Idealisme yang sesungguhnya adalah sebuah prinsip yang akan pegang dan tidak bergoyang atau dipengaruhi bagaimanapun pahitnya realita.

Dari pandangan saya, kini mahasiswa sering kali menghadapi dua problematika yang besar, “saya lebih baik menjadi mahasiswa idealis atau realistis”?

Pada umumnya, idealisme seseorang mahasiswa sebenarnya tumbuh secara perlahan dalam seseorang dan akan terbangun membentuk ide, perilaku, sikap, ataupun cara berpikir. Jadi bisa dikatakan bahwa mahasiswa idealis akan berpegang teguh pada prinsip mereka bagaimanapun kondisinya.

Berbanding terbalik, realisme adalah suatu sikap/pendirian yang cenderung mengikuti arus. Seorang individu yang realistis akan mengikuti arah dan pasrah kepada kenyataan. Sama seperti idealisme, realisme akan terbangun secara perlahan dalam jiwa dan pikiran.

Uraian di atas dapat dijadikan sebuah gambaran seorang mahasiswa idealis dan realistis. Mirisnya, banyak mahasiswa kini tidak memiliki pendirian apapun dan berjalan tanpa arah. Entah karena faktor dari mereka merasa salah jurusan, tekanan orang tua, circle pertemanan yang gengsi, dan banyak lagi.

Jadi sebenarnya seorang mahasiswa harus idealis atau realistis? Melihat keadaan sekarang banyak mahasiswa memiliki prinsip yang sangat kuat, sehingga jika tuntutan idealisme tersebut tidak tercapai, maka mereka akan kecewa. Selain itu, sering kali idealis dianggap memiliki watak yang kaku dan tidak fleksibel dikarenakan mereka ingin semua hal sesuai dengan keinginannya, terlepas apakah hal tersebut sejalan atau tidak dengan orang lain.

Di sisi lain, mahasiswa harus menjadi realistis dalam mengambil sebuah keputusan. Jika ia tetap menganut dan mengharapkan selalu kepada apa yang ia inginkan, kemungkinan besar tidak akan tercapai. Tidak selamanya orang yang berpikir secara realistis adalah orang pasrah dengan keadaan, namun dalam beberapa definisi mahasiswa realistis sebenarnya adalah mahasiswa yang mengambil keputusan yang tidak merugikan seseorang.

Sebagai mahasiswa kita tentunya akan mengambil berbagai keputusan yang akan mempengaruhi kehidupan kita.

Saya akan mengambil mata kuliah apa? Saya lebih baik berteman sama dia atau tidak? Jika saya sudah semester tua, penelitian saya akan tentang apa?

Pertanyaan seperti diatas adalah setetes air dari lautan yang semua mahasiswa tentunya akan mengalami. Pola pikir idealis atau realistis yang telah bertumbuh sebelum ia memasuki bangku perkuliahan juga sangat berpengaruh dan dapat berubah sewaktu-waktu berjalannya waktu.

Lalu pada ujung perbahasan, kita sebagai mahasiswa harus lebih berpikir idealis atau realistis?

Menurut saya pribadi, kedua hal tersebut harus selaras. Kita sebenarnya tidak boleh berpikir terlalu idealis, sikap realistis perlu diterapkan dalam mengambil keputusan. Setelah selesai kuliah dan memasuki dunia kerja, apakah selamanya saat mengambil keputusan yang kritis, kita akan menggunakan pendirian idealis kita atau berpikir realistis?

Tidak salah jika memiliki pandangan idealis saat mahasiswa karena masa itu adalah saat kita benar-benar mendapat berbagai pengalaman yang menumbuhkan kita sebagai orang dewasa. Sebaliknya, berpandangan realistis terhadap dunia juga harus dilakukan.

Ada sebuah kalimat yang diucapkan oleh Bapak Pendidikan Indonesia yakni “Jadikan setiap tempat sebagai sekolah, jadikan setiap orang sebagai guru”. Ucapan tersebut dari Ki Hadjar Dewantara dapat dijadikan sebuah motivasi bagi yang kebingungan untuk menjadi seorang idealis atau realis. Pola pikir dan pendirian apapun yang diambil, jangan dilupakan bahwa setiap orang yang anda bertemu adalah kesempatan untuk bertumbuh menjadi seseorang yang dewasa.

Menutup tulisan ini, saya berpesan bahwa sebagai seorang mahasiswa harus memahami kapan kita harus berpikir idealis atau menghanyut mengikuti arus seperti seorang realistis sehingga dapat menghadapi “jalan penuh lubang” yang sering kali disebut sebagai kehidupan.

Muhammad Alif M

Mahasiswa Fakultas Ilmu Kelautan dan Perikanan

angkatan 2019

Sekaligus, Reporter PK identitas Unhas

Tags: IdealismemotivasiopiniRealistis
ShareTweetSendShareShare
Previous Post

Malas itu Mahal!

Next Post

Meningkatkan Kelahiran Sapi Bali dengan Inovasi Pakan Ternak Daun Kelor

Discussion about this post

Trending

Jelang Kuliah Perdana, Unhas Kembali Siap Gunakan Metode Bauran

Jelang Kuliah Perdana, Unhas Kembali Siap Gunakan Metode Bauran

Agustus 10, 2022
0

IKA Unhas Soppeng Adakan Rapat Inisiasi Pembentukan IKA Daerah

IKA Unhas Soppeng Adakan Rapat Inisiasi Pembentukan IKA Daerah

Agustus 10, 2022
0

Kebutuhan mahasiswa baru

10 Perlengkapan Mahasiswa Baru 2021 yang Harus Dimiliki

Juni 17, 2021
0

Cari Dana Acara Jangan Ngemis di Jalan, Ini 5 Cara yang Lebih Kreatif

Cari Dana Acara Jangan Ngemis di Jalan, Ini 5 Cara yang Lebih Kreatif

Desember 28, 2017
0

Liputan Khusus

Gerakan Mahasiswa, Momentum

Semrawut Kabel Listrik Unhas

Magnet Politik Bernama Ikatan Alumni

Melirik Peran Alumni

Enam Dekade Ikatan Alumni

Lika-liku Bantuan Program Kampus Merdeka

Issu Identitas Unhas

Tweets by @IdentitasUnhas
Ikuti kami di:
  • Facebook
  • Twitter
  • Instagram
  • Youtube
  • Dailymotion
  • Disclaimer
  • Editors
  • Tentang Kami
  • Kontak
  • Cyber Media Guidelines
  • Privacy Policy
© 2022 - Identitas Unhas
Penerbitan Kampus
  • Logo Jagodangdut
  • Logo 100kpj
  • Logo Intipseleb
  • Logo Viva
  • Logo Vlix
  • Logo Vivanews
  • Logo Suaramerdeka
  • TvOne
  • Logo Onepride
  • Logo Oneprix
  • Home
  • Ulasan
    • Civitas
    • Kampusiana
    • Kronik
    • Rampai
    • Tajuk
  • Figur
    • Jeklang
    • Biografi
    • Wansus
    • Lintas
  • Bundel
  • Ipteks
  • Sastra
    • Cerpen
    • Resensi
    • Puisi
  • Tips
  • Opini
    • Cermin
    • Renungan
  • identitas English
  • Infografis
    • Quote
    • Tau Jaki’?
    • Desain Banner
    • Komik
  • Potret
    • Video
    • Advertorial

Copyright © 2012 - 2017, Identitas Unhas - by Rumah Host.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In