Kerukunan Keluarga Mahasiswa Bulukumba (KKMB) menyelenggarakan Festival Budaya Panrita II (Fesbudta II). Festival tersebut dilaksanakan pada Jumat-Ahad (24-26/01), di Gedung JSN 45 Bulukumba.
Dalam festival kali ini, ada berbagai macam lomba yang disediakan, seperti tari kresi daerah, monolog, desain poster, menulis cerita rakyat, serta karya tulis ilmiah. Menurut Nasir selaku ketua panitia, dari lima lomba tersebut, menulis cerita rakyat terbilang baru dilaksanakan, tetapi paling banyak pendaftarnya.
“Kita melihat apa yang paling penting dan hampir dilupakan, misalnya cerita rakyat. Menurut kami hal yang baru dilombakan di festival adalah cerita rakyat. Meskipun terbilang baru lomba ini paling banyak pesertanya,” ujar Nasir.
Penilaiaan lomba menulis cerita rakyat didasarkan pada originalitas karya, alur kisah, ketepatan diksi, dan penokohan dalam cerita tersebut. “Penilaian menulis cerita rakyat dinilai berdasarkan beberapa aspek, yaitu originalitas karya, alur kisah, ketepatan diksi yang digunakan, dan yang terakhir penokohan dalam cerita tersebut”, bebernya.
Dalam pelaksanaannya, lomba menulis cerita rakyat tersebut dimenangkan oleh Nurawaliah Riska, siswa MAN 2 Bulukumba. Saat ditanyai mengenai kesulitan yang dihadapi, Riska mengatakan tidak ada kendala yang berarti saat mengikuti lomba. Prestasi yang ia capai tak lepas dari persiapan yang dilakukan, seperti rutin mempelajari tentang teknik kepenulisan cerita fiksi.
“Persiapan mengikuti lomba saya laksanakan ketika menerima juknis dari panitia lomba Fesbudta II. Selain mengikuti lomba karya tulis ilmiah, alhamdulillah KIR MAN 2 Bulukumba juga mengikuti lomba fiksi seperti cerita rakyat,” ujar Riska.
Selain itu, Riska mengungkapkan ucapan terima kasihnya kepada guru pembimbing yang selalu memberi motivasi. Nurasmawati selaku pembimbing sangat bangga dengan capaian tersebut. Ia mengatakan, semua prestasi yang diraih siswanya berkat bimbingan dan dukungan dari semua pihak.
“Mereka dibimbing secara rutin untuk terus menghasilkan karya, di bawah bimbingan kami sebagai pembina KIR, guru, serta kepala sekolah yang tak hentinya memberikan motivasi,” pungkas Nurasmawati.
M002
Discussion about this post