Masyarakat yang tergabung dengan aliansi Gerakan Rakyat Melawan Pembangkit Listrik Tenaga Sampah (GERAM PLTSa) bersama Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (Walhi) Sulawesi Selatan (Sulsel) mendesak Dekan Fakultas Ilmu Budaya (FIB) Universitas Hasanuddin (Unhas) untuk memberikan keterangan terkait kerja samanya dengan PT Sarana Utama Synergy (SUS).
Desakan tersebut terjadi saat masyarakat datang untuk berdiskusi mengenai kerjasama Unhas dengan PLTSa yang berlangsung di Pelataran Aula Prof Mattulada FIB Unhas, Rabu (22/10).
Diskusi tersebut diselenggarakan Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Keluarga Mahasiswa (Kema) FIB Unhas dengan menghadirkan Wakil Dekan III Bidang Kemitraan, Riset, Inovasi, dan Alumni, Dr Wahyuddin SS MHum. Wahyuddin menjelaskan, kerja sama tersebut akan menjadi peluang bagi mahasiswa program studi Bahasa Mandarin dan Kebudayaan Tiongkok (BMKT) Untuk magang di tempat proyek PLTSa itu.
Seorang warga, Aziz menolak alasan WD III itu karena tidak ada hubungannya mahasiswa BMKT dengan proyek yang akan digarap PT SUS. Menurutnya, peluang magang tersebut lebih sesuai bagi Mahasiswa Fakultas Teknik.
“Tapi saya rasa kalau Fakultas Teknik tidak mau menerima kesepakatan dengan PT SUS,” terangnya saat diwawancarai.
Setelah sekitar satu jam masyarakat mendesak Dekan FIB keluar dari Dekanat, Kepala Satpam Unhas, Ridwan Said menyampaikan Dekan FIB sedang menghadiri rapat penting.
“Besok (Kamis, 23/10) jam 10 pagi kita akan lakukan pertemuannya bersama dengan Wakil Rektor 4,” pungkasnya.
CPRS
