• Login
No Result
View All Result
Identitas Unhas
  • Home
  • Ulasan
    • Civitas
    • Kampusiana
    • Kronik
    • Rampai
    • Tajuk
  • Figur
    • Jeklang
    • Biografi
    • Wansus
    • Lintas
  • Bundel
  • Ipteks
  • Sastra
    • Cerpen
    • Resensi
    • Puisi
  • Tips
  • Opini
    • Cermin
    • Renungan
  • identitas English
  • Infografis
    • Quote
    • Tau Jaki’?
    • Desain Banner
    • Komik
  • Potret
    • Video
    • Advertorial
  • Home
  • Ulasan
    • Civitas
    • Kampusiana
    • Kronik
    • Rampai
    • Tajuk
  • Figur
    • Jeklang
    • Biografi
    • Wansus
    • Lintas
  • Bundel
  • Ipteks
  • Sastra
    • Cerpen
    • Resensi
    • Puisi
  • Tips
  • Opini
    • Cermin
    • Renungan
  • identitas English
  • Infografis
    • Quote
    • Tau Jaki’?
    • Desain Banner
    • Komik
  • Potret
    • Video
    • Advertorial
No Result
View All Result
Identitas Unhas
No Result
View All Result
Home Civitas

Memahami Matinya Kepakaran

Editor Khintan
September 25, 2019
in Civitas, Headline, Resensi
Memahami Matinya Kepakaran

Istimewa

Pernahkah disadari bahwa kita tidak lagi memiliki perasaan skeptis yang sehat terhadap para pakar? Entah mengapa kita dengan aktif membantah pakar tanpa alasan yang jelas. Kita bukan berpikir semua orang sama pintarnya dengan yang lain; kita berpikir kitalah yang paling pintar. Dalam buku berjudul “Matinya Kepakaran” ini mengajak kita –sebagai pembaca− untuk mencari informasi dari sumber yang tepat demi kebaikan diri sendiri dan orang lain.

Sang penulis, Tom Nichols memotret realita tersebut. Era teknologi dan komunikasi modern bukan hanya menciptakan lompatan, melainkan memberi jalan dan bahkan memperkuat kekurangan umat manusia dalam bidang pengetahuan.

BacaJuga

Sekolah Mengejar Ilmu atau Mengejar Ijazah? Resensi Buku Sekolah Itu Candu

Geophysics Seminar Forum HMGF FMIPA Unhas, Wadah Menambah Wawasan Mahasiswa

Buku ini tidak mengatakan bahwa matinya kepakaran disebabkan oleh internet semata. Namun, kehadiran internet cukup menjelaskan masalah tersebut.

Sang penulis secara pribadi mengisyaratkan dengan adanya buku ini mampu menjembatani kerenggangan antara pakar dan orang awam yang bahkan mampu memporak-porandakan kelangsungan demokrasi bersama. Betapa tidak, dewasa ini adalah masa yang berbahaya. Belum pernah begitu banyak orang memiliki akses ke berbagai pengetahuan, namun sayangnya enggan untuk mempelajari apapun.

Matinya kepakaran bukan berarti kemampuan para pakar, tapi itu merupakan ketergantungan kepada pakar sebagai teknisi semata. Penggunaan pengetahuan yang sudah mapan menjadi kenyamanan siap pakai, sesuai kebutuhan, dan hanya bila diinginkan. Bahkan di dalam buku ini tertulis, tidak sedikit dari pernyataan kepakaran yang menimbulkan ledakan kemarahan dari golongan tertentu.

Meski di sisi lain, buku tersebut juga menuliskan perihal matinya kepakaran sebagai tanda kemajuan. Ketika rahasia hidup tidak lagi tersembunyi dalam makam kuno dan perpustakaan besar yang hanya segelintir orang mengunjunginya.

Perubahan sosial dalam setengah abad terakhir telah menghancurkan berbagai sekat, terlebih sekat antara warga tidak berpendidikan dan sekelompok pakar. Namun, tidak bisa lagi dipungkiri bahwa lingkaran debat yang lebih besar bukan hanya menghasilkan banyak pengetahuan, pun gesekan sosial. Hasil interaksi tidak lagi penghormatan yang lebih besar kepada pengetahuan, melainkan tumbuhnya keyakinan rasional bahwa semua orang sama pintarnya.

Membaca buku ini, kita seolah disadarkan bahwa kenyataannya kita tidak dapat berfungsi tanpa mengakui batas pengetahuan kita dan percaya keahlian orang lain. Terkadang, kita memungkiri hal tersebut karena merendahkan rasa kemandirian dan otonomi, namun hal ini tentu berbahaya tatkala telah menjadi ciri bersama dalam kehidupan bermasyarakat.

Apakah pengetahuan kini semakin terancam daripada lima puluh atau seratus tahun yang lalu? Buku ini menjawab pertanyaan tersebut. Tertulis dalam buku Matinya Kepakaran bahwa masalah yang terjadi adalah kita mampu mendengar mereka –para pakar− semua. Seiring dengan beragam pencapaian manusia menjadi bidang pengetahuan para profesional, pertentangan semakin tajam.

Satu yang membedakan orang awam dan pakar, yaitu kemampuan atau bakat alami. Bakat tersebut ditegaskan Tom Nichols sebagai hal yang mampu membedakan antara mereka yang memiliki sertifikat dan orang-orang lain yang memiliki pemahaman mendalam.

Lalu, seiring berjalannya waktu, pengalaman akan membantu memisahkan para pemilik sertifikat dengan mereka yang tidak kompeten. Menilik sebuah fakta bahwa setiap bidang memiliki ujian berat dan tidak semua orang mampu bertahan, itulah mengapa pengalaman di bidang tertentu menjadi penanda untuk keahlian.

Patut disedihkan bahwa kekurangan metakognisi menghasilkan lingkaran setan, yaitu ketika orang yang tidak paham mengenai suatu isu berbicara soal hal-hal yang berada di luar kemampuannya dengan seorang pakar dalam bidang tersebut. Perdebatan tidak terelakkan, pakar merasa frustasi dan orang awam merasa terhina.

Keduanya pergi dengan perasaan marah. Dengan kata lain, semakin tidak kompeten seseorang, semakin dia tidak tahu ketika dia salah atau orang lain benar, semakin dia berusaha berpura-pura, dan semakin tidak mampu mempelajari apapun.

Buku yang berjudul asli “The Death of Expertise” ini diterbitkan pada tahun 2017. Buku ini menyadarkan kita sebagi pembacanya untuk mengaku bila tersesat.

Sehubungan dengan hanya sedikit diantara kita yang mengaku saat tersesat dalam pembicaraan, hal tersebut harus ditindaklanjuti. Betapa tidak, orang-orang kini membaca sekilas berita dan artikel dan membagikannya di media sosial tanpa benar-benar membacanya. Walaupun demikian, karena ingin dianggap cerdas dan memiliki informasi memadai, kita seringkali berpura-pura mengetahui berita itu dengan sebaik mungkin.

Data buku :

Penulis             : Tom Nichols
Penerbit          : Kepustakaan Populer Gramedia
Tahun Terbit   : Cetakan I, Desember 2018
Halaman         : 320 halaman

Nadhira Sidiki

Tags: Resensi Buku
ShareTweetSendShareShare
Previous Post

Syarifuddin: Unhas akan Terbuka dan Transparan

Next Post

Unhas Kukuhkan Dua Guru Besar dari FK dan FEB

Discussion about this post

Trending

Segera Daftar di Universitas Muslim Indonesia Makassar, Perguruan Tinggi Swasta Terakreditasi A

Segera Daftar di Universitas Muslim Indonesia Makassar, Perguruan Tinggi Swasta Terakreditasi A

Juli 11, 2019
0

Kebutuhan mahasiswa baru

10 Perlengkapan Mahasiswa Baru 2021 yang Harus Dimiliki

Juni 17, 2021
0

Unhas Bagi Tips Teknis Pendaftaran Ulang Camaba Unhas Jalur SBMPTN

Unhas Bagi Tips Teknis Pendaftaran Ulang Camaba Unhas Jalur SBMPTN

Juni 16, 2021
0

Cari Dana Acara Jangan Ngemis di Jalan, Ini 5 Cara yang Lebih Kreatif

Cari Dana Acara Jangan Ngemis di Jalan, Ini 5 Cara yang Lebih Kreatif

Desember 28, 2017
0

Liputan Khusus

Gerakan Mahasiswa, Momentum

Semrawut Kabel Listrik Unhas

Magnet Politik Bernama Ikatan Alumni

Melirik Peran Alumni

Enam Dekade Ikatan Alumni

Lika-liku Bantuan Program Kampus Merdeka

Issu Identitas Unhas

Tweets by @IdentitasUnhas
Ikuti kami di:
  • Facebook
  • Twitter
  • Instagram
  • Youtube
  • Dailymotion
  • Disclaimer
  • Editors
  • Tentang Kami
  • Kontak
  • Cyber Media Guidelines
  • Privacy Policy
© 2022 - Identitas Unhas
Penerbitan Kampus
  • Logo Jagodangdut
  • Logo 100kpj
  • Logo Intipseleb
  • Logo Viva
  • Logo Vlix
  • Logo Vivanews
  • Logo Suaramerdeka
  • TvOne
  • Logo Onepride
  • Logo Oneprix
  • Home
  • Ulasan
    • Civitas
    • Kampusiana
    • Kronik
    • Rampai
    • Tajuk
  • Figur
    • Jeklang
    • Biografi
    • Wansus
    • Lintas
  • Bundel
  • Ipteks
  • Sastra
    • Cerpen
    • Resensi
    • Puisi
  • Tips
  • Opini
    • Cermin
    • Renungan
  • identitas English
  • Infografis
    • Quote
    • Tau Jaki’?
    • Desain Banner
    • Komik
  • Potret
    • Video
    • Advertorial

Copyright © 2012 - 2017, Identitas Unhas - by Rumah Host.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In