Pandemi Covid-19 belum juga usai, kini dunia kesehatan kembali digegerkan dengan merebaknya penyakit misterius yang disebut hepatitis akut. Penyakit ini banyak menjangkit anak-anak yang berada di bawah usia 16 tahun. Peristiwa ini pun dinyatakan sebagai Kejadian Luar Biasa (KLB) oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).
Hingga 1 Mei 2022 WHO melaporkan sebanyak 228 pasien terdiagnosis penyakit hepatitis akut misterius. Jumlah tersebut dilaporkan dari 20 negara yang sebagian besar berasal dari Eropa. Di Indonesia sendiri jumlah pasien hepatitis akut per 17 Mei telah mencapai 27 kasus.
Melihat kasus hepatitis akut misterius yang mulai meningkat di Indonesia, pemerintah terus mengimbau agar masyarakat tetap waspada dengan penyakit ini. Bahkan Kementrian Kesehatan sedang berupaya melakukan investigasi untuk mencari tahu penyebab munculnya penyakit hepatitis akut misterius tersebut.
Lantas sebenarnya apa yang membedakan penyakit hepatitis akut ini dengan hepatitis varian A, B, C, D dan E? Apakah penyebab dan upaya yang harus dilakukan untuk mencegah penyakit ini? Dan apakah penyakit hepatitis misterius tersebut dapat mewabah hingga menjadi pandemi seperti Covid-19? Berikut wawancara khusus reporter PK identitas Unhas, Miftahul Janna dengan Dosen Ahli Epidemiologi Universitas Hasanuddin, Dr Wahiduddin SKM MKes.
Mengapa penyakit hepatitis akut ini disebut misterius dan apakah lebih berbahaya dibanding hepatitis varian A, B, C, D, dan E?
Penyakit ini disebut misterius karena penyebab penyakit (etiologi) belum jelas. Berbeda dengan penyakit hepatitis varian A, B, C, D dan E yang diberikan sesuai dengan jenis virus penyebab penyakit. Sedangkan penyakit hepatitis akut tersebut bukan berasal dari jenis hepatitis yang sudah ada, sehingga masih terus ditelusuri faktor penyebabnya. Itulah mengapa masih disebut sebagai acute hepatitis of uknown aetiology.
Untuk menyatakan sebagai penyakit hepatitis akut misterius berbahaya, perlu diagnosis yang lebih pasti. Hanya saja jika melihat dari beberapa kasus, penyakit ini juga disebut bisa menyebabkan kematian. Maka hal ini menjadi indikator penting untuk menyatakan bahwa penyakit tersebut cukup ganas.
Mengapa seseorang bisa tertular penyakit hepatitis dan bagaimana gejalanya?
Karena etiologinya belum jelas, ada beberapa kemungkinan yang masih perlu diselidiki. Penyebabnya bisa melalui makanan tertentu yang mengandung virus penyebab penyakit hepatitis akut misterius. Kemudian melalui percikan pernapasan dari seseorang yang telah tertular. Itu yang kemudian disinyalir mengapa orang bisa terjangkit hepatitis akut misterius.
Setelah terkena penyakit hepatitis akut misterius ini gejala utama yang dialami adalah kekuningan. Hanya saja ada beberapa tanda umum lainnya yang ditemukan, yakni mual, muntah dan demam. Kemudian bila kondisi pasien semakin memburuk maka akan muncul gejala urin berwarna pekat seperti teh, kesadaran menjadi menurun dan kejang-kejang.
Apakah munculnya hepatitis akut misterius akibat dari vaksin covid-19?
Untuk menyatakan benar atau salah masih perlu pendalaman lebih lanjut. Karena asumsi-asumsi seperti ini bisa saja hanya dugaan masyarakat yang mengaitkan antara vaksin covid-19 dengan penyakit hepatitis akut misterius. Bisa saja orang yang terkena hepatitis misterius dan dalam keadaan yang sama sedang terinfeksi covid-19, sehingga ada yang menyimpulkan penyakit ini disebabkan oleh vaksin covid-19. Tidak mudah untuk menyatakan akibatnya karena masih misterius. Artinya dibutuhkan bukti kebenarannya melalui riset, penelitian dan kajian ilmiah.
Saya sebagai epidemiolog dan dari bidang kesehatan masyarakat tidak boleh serta merta menyatakan hal-hal seperti itu. Karena bisa menyebabkan kegaduhan sehingga target pemerintah untuk meningkatkan vaksin menjadi terhambat.
Apakah penyebaran penyakit hepatitis akut misterius bisa terjadi lebih cepat?
Kembali lagi ini masih kemungkinan-kemungkinan karena status pasien yang terkonfirmasi hepatitis masih belum pasti, tidak sama dengan covid-19 yang telah diketahui penyebabnya. Selain itu, adanya surat edaran yang dikeluarkan oleh Kementerian Kesehatan mengenai hepatitis akut tidak bisa pula diartikan bahwa penyebarannya terjadi lebih masif.
Lantas apa yang akan terjadi jika seseorang yang terkena penyakit ini terlambat ditangani?
Melihat laporan-laporan yang ada, dari beberapa kasus bahkan sampai harus dilakukan cangkok hati. Mungkin sama saja dengan hepatitis varian A, B, C, D dan E. Namun karena kita belum tahu perkembangannya karena masih baru, maka pasien yang tidak segera ditangani bisa saja mengalami komplikasi berupa sirosis, kanker dan gangguan-gangguan berat pada organ hati.
Dari beberapa kasus, mengapa anak-anak yang berusia di bawah 16 tahun rentan terkena penyakit hepatitis akut misterius?
Hal ini karena kondisi imunitas dan sistem kekebalan tubuh merupakan faktor yang berkontribusi terhadap resiko terjadinya penyakit hepatitis akut misterius. Meskipun mereka telah melewati beberapa tahapan pencegahan dengan vaksin dan imunisasi, tetapi ini sekali lagi penyakit yang misterius. Kemungkinan resiko pada anak kenapa lebih tinggi masih perlu didalami lebih jauh.
Oleh karena itu, tidak menutup kemungkinan kelompok dewasa juga bisa terkena. Sebab isu mengenai kelompok usia yang rentan terpapar, sebagian besar kasus terjadi pada anak-anak. Karena penyakit ini baru maka semua perlu waspada terutama kelompok usia anak-anak.
Menurut anda apakah penyakit ini kemungkinan akan mewabah layaknya covid-19?
Secara epidemologi kondisi munculnya penyakit yang belum pernah dikenal ini bisa disebut sebagai Kejadian Luar Biasa (KLB). Meskipun KLB adalah keadaan yang dianggap sebagai sesuatu yang serius, namu kita tidak boleh menyatakannya sebagai wabah. Hal ini karena harus ada indikator-indikator yang perlu diperhatikan untuk menentukan suatu penyakit disebut sebagai wabah dan didukung dengan pernyataan resmi dari pemerintah.
Bagaimana cara menangani pasien yang telah terjangkit hepatitis akut misterius dan cara mengantisipasi penularannya?
Penanganannya lebih ditujukan kepada gejala yang dialami oleh pasien. Misal jika gejalanya demam, maka pengobatannya untuk mengurangi demam. Adapun pengobatan khusus untuk penyakit misterius ini masih perlu dikaji lebih jauh.
Sedangkan untuk mengantisipasi penularannya tentunya dengan menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat. Seperti mencuci tangan dengan sabun, mengonsumsi makanan yang bersih dan sehat, tidak bergantian menggunakan alat makan, tetap menggunakan masker ketika bepergian serta menghindari kontak dengan pasien yang terjangkit hepatitis akut.
Nama Lengkap: Dr Wahiduddin SKM MKes
Tempat Tanggal Lahir: Watansoppeng, 7 April 1976
Pendidikan: S1 Epidemologi Unhas Makassar (1999)
S2 Epidemologi Unhas Makassar (2003)
S3 Epidemologi Genetik Unair Jawa Timur (2019)
Discussion about this post