Malam yang begitu sejuk, di bundaran Danau Unhas sekitaran 70 orang melakukan aksi Seribu Lilin dalam rangka mengenang 7 hari wafatnya mahasiswa Teknik Arsitektur Unhas, Virendy Marjefy Wehantouw, Jumat (20/1).
Diketahui, Viren mengembuskan napas terakhirnya saat mengikuti Diksar Mahasiswa Pecinta Alam (Mapala) 09 di kawasan Tompobulu, Kabupaten Maros pekan lalu, Jumat (13/1) malam dan dilaporkan telah meninggal pada Sabtu (14/1).
Aksi yang ditujukan untuk mengenang kepergian Viren menuntut kejelasan kasus dari semua pihak yang terlibat ini. Dimulai pada pukul 7 malam, kegiatan ini dihadiri mahasiswa Unhas, keluarga, serta teman dekat almarhum.
Setelah masa berkumpul Koordinator Lapangan, Yisrel Loyis Sialla mengarahkan pembagian lilin untuk dinyalakan dan diletakkan mengitari bundaran danau itu.
Yisrel, sapaan akrabnya menjelaskan bahwa aksi ini dibentuk atas kesepakatan teman-teman dan keluarga almarhum.
“Setelah diskusi dengan teman-teman dan keluarga, kami sepakat untuk mengadakan aksi ini,” ungkap Yisrel.
Mewakili keluarga, ibunda Viren mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya kepada semua orang yang menyempatkan waktunya untuk hadir di aksi ini. Dia lalu menceritakan bagaimana sosok Viren selama hidup.
“Dia orang yang sangat aktif baik di rumah walau di luar. Sejak SD, SMP, SMA dan sampai kuliah dia aktif juga di berbagai organisasi,” ungkapnya.
Ibunda Viren juga menyampaikan harapannya atas kasus ini.“Semoga kasus ini bisa diusut tuntas, ada tanggung jawab dari pihak kampus, panitia, dan kepolisian,” tutupnya.
MYB
Discussion about this post