• Login
No Result
View All Result
Identitas Unhas
  • Home
  • Ulasan
    • Civitas
    • Kampusiana
    • Kronik
    • Rampai
    • Tajuk
  • Figur
    • Jeklang
    • Biografi
    • Wansus
    • Lintas
  • Bundel
  • Ipteks
  • Sastra
    • Cerpen
    • Resensi
    • Puisi
  • Tips
  • Opini
    • Cermin
    • Renungan
  • identitas English
  • Infografis
    • Quote
    • Tau Jaki’?
    • Desain Banner
    • Komik
  • Potret
    • Video
    • Advertorial
  • Home
  • Ulasan
    • Civitas
    • Kampusiana
    • Kronik
    • Rampai
    • Tajuk
  • Figur
    • Jeklang
    • Biografi
    • Wansus
    • Lintas
  • Bundel
  • Ipteks
  • Sastra
    • Cerpen
    • Resensi
    • Puisi
  • Tips
  • Opini
    • Cermin
    • Renungan
  • identitas English
  • Infografis
    • Quote
    • Tau Jaki’?
    • Desain Banner
    • Komik
  • Potret
    • Video
    • Advertorial
No Result
View All Result
Identitas Unhas
No Result
View All Result
Home Headline

Minim Risiko, Inovasi Terapi Obat Diabetes Melalui Kulit

Maret 16, 2023
in Headline, Ipteks
Minim Risiko, Inovasi Terapi Obat Diabetes Melalui Kulit

Pengujian dissolvable microneedle oleh mahasiswa Unhas. Foto: Dokumentasi pribadi

Editor Anisa Luthfia Basri

Diabetes melitus (DM) merupakan permasalahan kesehatan dunia yang sudah seharusnya diatasi. Data dari International Diabetes Federation menunjukkan bahwa sebanyak 536,6 juta penduduk di dunia menderita DM. Di Indonesia sendiri penderita DM sejumlah 19,5 juta kasus dan 95% merupakan penderita diabetes melitus tipe 2 (DMT2).

Salah satu pengobatan diabetes yang populer adalah penggunaan obat metmorfin. Pengobatan ini terbukti efektif menurunkan kadar glukosa darah. Namun, pemberian metformin dalam bentuk tablet memiliki efek samping seperti mual, muntah, konstipasi, kram perut, hingga masuk angin. Tak hanya itu, penggunaan terus-menerus dapat menyebabkan kadar gula darah berada di bawah angka normal.

BacaJuga

Ulik Kereta Api Trans Sulawesi

Pa’commo, Inovasi Pakan Tikus Laboratorium Berbentuk Pelet

Untuk itu, mahasiswa yang tergabung dalam Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) mengusulkan sebuah pemecahan masalah ini dengan inovasi metformin sebagai partikel mikro yang dihantarkan melalui kulit. Terapi ini efektif untuk mengobati Diabetes Melitus Tipe 2.

Tim PKM tersebut terdiri dari Nur Syafika, Sumayya Binti Abd. Azis, Hanin Azka Qonita, Ahmad Abizart, Tiara Resky Anugrah Mahmud. Didampingi oleh Dosen dari Fakultas Farmasi, Andi Dian Permana, S. Si., M.Si., Ph.D., Apt, ide ini berhasil meraih medali perak pada Pekan Ilmiah Mahasiswa Nasional (PIMNAS) Kelas PKM RE-1.

Ketua Tim, Nur Syafika menjelaskan bahwa inovasi mereka ini akan mengurangi efek samping dari gangguan saluran pencernaan. Karena obat diberikan melalui kulit, sehingga tidak perlu diproses di pencernaan. Selain itu, Nur dan tim menggunakan komponen phenylboronic acid (PBA) sebagai respon glukosa, sehingga pelepasan metmorfin disesuaikan berdasarkan kadar glukosa darah atau sesuai dengan kebutuhan tubuh.

“Metformin yang dihantarkan melalui kulit memiliki keunggulan lebih dari metformin yang dikonsumsi dalam bentuk tablet karena dapat menghindari efek samping pada saluran pencernaan,” jelasnya.

Salah satu pengaplikasian melalui kulit dapat dilakukan dengan jarum mikro atau microneedle. Umumnya, jarum mikro ini tersedia dalam bentuk plester atau gel tapi beda tipe. Setelah studi literatur dan banyak berdiskusi dengan dosen pembimbing, Nur memutuskan untuk membuat microneedle yang lebih efektif dan ramah lingkungan, yaitu dissolvable microneedle yang langsung larut setelah diaplikasikan.

Pembuatan inovasi ini melalui proses yang panjang. Mulai dari mencari formula terbaik metformin dan respon glukosa, lalu uji karakterisasi secara fisika maupun kimia. Formula ini kemudian dikombinasikan dalam bentuk dissolvable microneedle dengan bentuk sediaan mikro. Berbagai pengujian kembali dilakukan hingga dapat disimpulkan seberapa banyak kandungan obat paling pas dalam satu dosis pemberian. Tidak berhenti sampai di situ, pengujian dilanjutkan lagi dengan menghitung waktu terlarut obat agar diketahui berapa lama waktu yang dibutuhkan microneedle larut di kulit. Banyak tahapan yang harus dilewati hingga didapatkan hasil bahwa inovasi ini memenuhi persyaratan sebagai obat yang tidak berpotensi toksik.

Nur Syafika mengungkapkan bahwa selama penelitian berlangsung, sulitnya mencari literatur menjadi kendala yang dialami, apalagi studi mengenai microneedle belum umum pada penelitian S1. 

Menurut Nur, hasil penelitiannya bersama tim menunjukkan hasil yang diharapkan, karena formula yang mereka buat dapat melepaskan metmorfin sesuai dengan kebutuhan dan minim risiko. Dari penelitian ini pula mereka berhasil mempublikasikan dua jurnal pada 2022 dan 2023.

Di akhir kesempatan, Nur berharap semoga penelitian ini bisa dilanjutkan karena masih banyak tahapan-tahapan yang harus dilakukan untuk mengembangkan inovasi ini hingga dapat memberikan banyak manfaat kepada masyarakat khususnya masyarakat penderita diabetes melitus.

Zakia Safitri Sijaya

Tags: diabetesFakultas FarmasiInovasimicroneedlePKMUnhasUniversitas Hasanuddin
ShareTweetSendShareShare
Previous Post

HMI Fakultas Kehutanan Unhas Bahas Peran Perempuan dalam Memimpin dan Melindungi

Next Post

Jangan Plagiat, Berikut 5 Cara Parafrase yang Benar

Discussion about this post

Trending

Ilustrasi orang tawuran. Sumber: IDENTITAS/Rizka Ramli

Empat Hari Pasca Bentrok, Sema Kema Fapet Unhas Rilis Siaran Pers

Maret 22, 2023
0

Mahasiswa saling lempar batu saat bentrok. Sumber: IDENTITAS/Arf

Buntut Bentrok Dua Fakultas, Aktivitas Akademik Secara Daring di FIKP Diperpanjang

Maret 19, 2023
0

Ilustrasi mahasiswa bentrok. Ilustrasi: IDENTITAS/Arf

Ketua Pengawasan Keamanan Unhas Ungkap Kronologi Bentrok FIKP dan Fapet 

Maret 25, 2023
0

Unhas Gelar Musyawarah Pemilihan MWA, Prof Andi Alimuddin Terpilih Sebagai Ketua

Unhas Gelar Musyawarah Pemilihan MWA, Prof Andi Alimuddin Terpilih Sebagai Ketua

Maret 20, 2023
0

Liputan Khusus

Lembaga Pusat Peningkatan Reputasi, Jembatan Unhas Menuju Kelas Dunia

Mahasiswa Asing Terkendala Bahasa Indonesia

Dampak Traumatis Akun Kampus Cantik

Posting Gambar Beresiko jadi Korban Kekerasan Seksual

Menyingkap Tabir Akun ‘Kampus Cantik’

K3 Harus Jadi Budaya di Kampus!

Issu Identitas Unhas

Tweets by @IdentitasUnhas
Ikuti kami di:
  • Facebook
  • Twitter
  • Instagram
  • Youtube
  • Dailymotion
  • Disclaimer
  • Editors
  • Tentang Kami
  • Kontak
  • Cyber Media Guidelines
  • Privacy Policy
© 2023 - Identitas Unhas
Penerbitan Kampus
  • Logo Jagodangdut
  • Logo 100kpj
  • Logo Intipseleb
  • Logo Viva
  • Logo Vlix
  • Logo Vivanews
  • Logo Suaramerdeka
  • TvOne
  • Logo Onepride
  • Logo Oneprix
  • Home
  • Ulasan
    • Civitas
    • Kampusiana
    • Kronik
    • Rampai
    • Tajuk
  • Figur
    • Jeklang
    • Biografi
    • Wansus
    • Lintas
  • Bundel
  • Ipteks
  • Sastra
    • Cerpen
    • Resensi
    • Puisi
  • Tips
  • Opini
    • Cermin
    • Renungan
  • identitas English
  • Infografis
    • Quote
    • Tau Jaki’?
    • Desain Banner
    • Komik
  • Potret
    • Video
    • Advertorial

Copyright © 2012 - 2017, Identitas Unhas - by Rumah Host.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In