Mungkin Anda yang sedang membaca Cermin ini masih sering atau suka menonton kartun. Tenang, Anda tidak sendiri. Banyak orang yang bahkan telah dewasa masih suka menonton kartun, salah satunya saya.
Menurut Cambridge Dictionary, kartun adalah gambar di surat kabar atau majalah yang menceritakan lelucon maupun kritik politik secara humor. Kartun sebagai komunikasi grafis mengintrepretasikan suatu pesan. Ada beberapa jenis kartun yang saya ketahui, yaitu kartun karikatur, kartun editorial, komik kartun hingga kartun animasi.
Seiring perkembangan zaman, kartun banyak mengalami perubahan. Dari segi visual, kartun di abad 20 ini sudah sangat berkualitas. Terbukti dengan teknologi yang dipakai seperti tiga dimensi hingga Computer Generated Imagery (CGI). Selain itu, banyaknya pilihan kartun saat ini membuat dunia animasi semakin diminati semua kalangan.
Sejak kecil, saya disuguhi tontonan film kartun oleh orang tua. Saat itu, Winnie The Pooh & Mickey Mouse menjadi film favorit. Setiap sore, saya selalu menunggu tayangan tersebut di televisi. Hingga di umur yang ke 20 tahun ini, saya masih menyukai dan selalu menunggu film kartun terbaru Disney, salah satu perusahaan hiburan terbesar di dunia dan bersifat universal.
Sebagai salah seorang yang menggemari kartun sedari kecil, banyak dampak positif dirasakan dengan menonton animasi. Kartun berfungsi sebagai media pembelajaran, disamping memberikan stimulus visual yang lucu, menarik dan menghibur.
Misalkan film Toy Story 4, ketika Woody dan Buzz akhirnya berpisah, juga pada saat Andy mengucapkan selamat tinggal kepada mainannya dalam Toy Story 3. Kedua adegan itu cukup membuat terharu. Saya belajar dari film ini, bahwa persahabatan dan kekeluargaan jauh lebih penting dari materi. Materi hanyalah kenyamanan yang semu dan bersifat fisik, namun persahabatan dan kekeluargaan memberikan kenyamanan sesungguhnya karena muncul dari dalam hati.
Menonton kartun juga dapat mengontrol emosi. Kebanyakan permasalahan dalam film kartun sangat sederhana dan tidak begitu kompleks. Permasalahan terselesaikan dengan sentuhan humor dan pemikiran sederhana. Secara tidak sadar dapat membantu kita lebih tenang saat menghadapi masalah dengan cara sederhana.
Anda pasti tau salah satu film animasi besutan Disney berjudul Inside Out. Film ini menceritakan seorang anak bernama Riley. Ia harus pindah rumah bersama orangtuanya karena urusan pekerjaan. Namun, dari situlah Riley mulai merasakan senang, sedih, marah, takut dan sebagainya. Ia harus menyesuaikan diri dengan hal baru. Dari film ini, mengajarkan pentingnya emosi dalam kehidupan. Tubuh dan raga kitalah yang mampu mengendalikan emosi itu.
Kartun memberikan banyak nilai-nilai moral. Umumnya, cerita pada kartun sangat dekat dan relevan dengan kehidupan manusia seperti saling menolong dan menyayangi. Selain itu juga, memiliki nilai sosial yang tinggi seperti dasar-dasar kemanusiaan dan mengejar mimpi. Dengan cara ini setiap orang diingatkan bahwa mereka hidup bersama orang lain dan menuntut adanya toleransi antar sesama.
Bukan hanya itu, menonton kartun khususnya Disney bisa dijadikan salah satu media belajar bahasa Inggris. Hal itu saya lakukan sejak di bangku SMP hingga sekarang. Dengan menonton film berbahasa Inggris, saya memperhatikan bagaimana pengucapan dan pelafalan suatu kata.
Nah, ternyata menonton kartun bisa mendapatkan banyak manfaat. Setelah membaca ini, apakah Anda tertarik untuk menonton film kartun atau animasi? Namun kembali lagi pada pribadi masing-masing. Ada orang yang memang tidak menyukai genre ini, mungkin menurutnya sudah tidak cocok dengan umurnya. Segala sesuatu pasti memiliki sisi positif dan negatif.
Finsensius T Sesa
Discussion about this post