Himpunan Mahasiswa Ilmu Keperawatan (Himika) Fakultas Keperawatan (FKep) Universitas Hasanuddin (Unhas) menggelar Nursing Skill Training. Bertempat di Laboratorium Maternitas FKep Unhas, Kamis (6/4).
Salah satu program kerja Himika ini bertujuan mewadahi mahasiswa Ilmu Keperawatan untuk meningkatkan pemahaman dan keterampilan klinik sebagai persiapan menghadapi ujian OSCE. Kegiatan menghadirkan Perawat Rumah Sakit (RS) Unhas, Zulfahmi SKep Ns sebagai pemateri.
Fahmi menjelaskan, ada banyak sekali metode kontrasepsi di Indonesia yang sekaligus menjadi bagian dari program Keluarga Berencana (KB). Beberapa di antaranya adalah KB suntik, pil, implant, dan Alat Kontrasepsi Dalam Rahim (AKDR).
Lebih lanjut, ia memaparkan AKDR merupakan salah satu alat kontrasepsi non-hormonal yang terbuat dari plastik dan tembaga untuk dipasang dalam rahim. “AKDR hanya boleh digunakan pada wanita yang telah mempunyai anak minimal satu, ingin menjarangkan kehamilan, dan tergolong kontraindikasi kontrasepsi hormonal,” jelasnya.
Mahasiswa Magister Ilmu Keperawatan FKep Unhas itu juga menyampaikan, ada tiga waktu di mana klien ingin memasang AKDR, yakni di poliklinik, setelah melahirkan, dan selama operasi caesar. “Selama pemasangan AKDR perlu memperhatikan prinsip steril, kaji adanya perdarahan atau infeksi, nyeri yang dirasakan pasien, serta ketepatan mengukur panjang rahim,” ujarnya.
Di akhir pemaparan, Fahmi berpesan, menjadi perawat bukan hanya skill yang dibutuhkan, tetapi komunikasi dan bagaimana kita memberi kenyamanan untuk pasien.
Nurul Fahmi Bandang
Discussion about this post