Sejak Tahun 2018, Universitas Hasanuddin (Unhas) telah mencanangkan pembangunan Hotel Unhas. Pembangun ini ditujukan untuk menjadi sumber pendapatan mengingat Unhas telah berstatus PTN-BH, serta sebagai akomodasi dalam penyelenggaraan konferensi internasional.
Pembangunan Hotel dibagi menjadi tiga tahap. Tahap pertama pembangunan dimulai pada tahun 2020 dan ditangani oleh PT Praprimadani Pratama yang menjadi pemenang setelah mengalahkan 19 peserta dalam kompetisi lelang terbuka kategori jasa konsultasi badan usaha. Biaya desain untuk lantai seluas 11.082,10 m2 dan setinggi delapan lantai yang dikeluarkan pada pembangunan tahap pertama sebesar 979 juta rupiah.
Tahap kedua pembangunan berlangsung sejak 16 Maret 2021 lalu, dengan perusahaan pemenang tender PT. Citra Prasasti Konsorindo yang mengalahkan 29 peserta tender lainnya. Kontrak hasil negosiasi untuk biaya pembangunan tahap kedua sebesar 69 miliar.
Adapun yang direncanakan selesai pada tahap ini ialah keseluruhan bangunan, dengan target pengerjaan selama 210 hari.
Menurut Pejabat Pembuat Komitmen (PKK) Training Center dan Hotel, Dr Eng Rita Irmawaty, tahap dua pembangun hotel berjalan dengan lancar tanpa ada kendala. “Progres di lapangan sesuai rencana. Tidak ada kendala yang mengakibatkan keterlambatan dan akan selesai pada akhir November,” jelas Rita dalam wawancaranya via telepon, Rabu (13/10).
Saat ini, terlihat pembangunan tahap kedua sudah hampir selesai. Biaya tahap ini pada awalnya direncanakan menerima bantuan sebesar 20 Miliar dari Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan (Pemprov Sulsel) dan 10 miliar dari Pemerintah Kota (Pemkot) Makassar, namun ada kendala yang menyebabkan bantuan tersebut tidak terealisasikan.
“Tidak ada bantuan dana dari Pemprov maupun Pemkot karena bermasalah dari Prof Nurdin yang awalnya bermaksud membantu, begitu Prof Nurdin bermasalah tidak adalagi improvement yang kami terima dari pemprov maupun pemkot,” ujar Rita.
Biaya pembangunan tersebut murni bersumber dari aset, yang meliputi rumah sakit, pengelolaan tanah, dan gabungan pendapatan aset Unhas lainnya.
Sedangkan tahap selanjutnya yang lebih berfokus kepada interior, meubelair dan lanskap, belum ada rencana anggaran pasti dan untuk sumber dana kembali menggunakan aset Unhas.
“Untuk tahap ketiga rencana masih menggunakan dana dari aset Unhas, dan untuk rincian anggaran yang pasti belum tahu, mungkin sekitar 30 M,” ungkap Dosen Teknik Sipil tersebut.
Ketika ditanya kendala dana, Rita menjawab bahwa tidak ada kendala dana, bahwa hal ini sudah disesuaikan dengan skenario dana Unhas.
Nur Alya Azahra
Discussion about this post