Himpunan Mahasiswa Jurusan Ilmu Ekonomi (Himajie) Unhas menyelenggarakan Talkshow Spectrum District bertema “KEPO (Kebersamaan Pertemuan Online), bertujuan memperingati hari ulang tahun Himajie ke-40 tahun. Kegiatan ini berlangsung secara virtual melalui aplikasi zoom meeting, Kamis, (9/07).
Acara dipandu Mahasiswa Ilmu Ekonomi 2019, Mega Utami dan Harol Masalle, mengundang pengurus lembaga Ketua Himajie periode 2015/2016, Ali Akbar, Anggota Pengaderan Himajie 2015/2016, Ahmad, dan Ketua Himajie periode 2018/2019, Fahri.
Dalam sambutannya, Ketua Umum Himajie Unhas, Deswandi Harten mengatakan peringatan hari jadi Himajie tahun ini, sempat tertunda akibat Covid-19. Kegiatan bincang kali ini sebagai bagian memperingati hari jadi dan menanamkan nilai-nilai organisasian ke anggota baru Himajie.
“Penyelenggaraan kegiatan ini bertujuan memperingati hari ulang tahun Himajie dan memperkenalkan anggota baru yang baru diangkat menjadi keluarga Mahasiswa (Kema). Semoga Himajie dapat menjadi tempat belajar sekaligus keluarga kedua bagi anggota baru,” ujar Deswandi.
Dalam Talkshow kali ini, membahas peran dan pengalaman yang didapat narasumber ketika menjadi pengurus Himajie di masanya. Ali Akbar saat sesinya menuturkan, bergabung dan berproses di Himajie, baginya merupakan pengabdian dan tempat untuk berproses dengan segala masalah yang terjadi.
Hal serupa disampaikan Ketua Himajie 2018/2019, Fahri mengatakan Himajie berperan penting membentuk kepribadiannya. Selama menjadi pengurus, banyak masalah yang coba dipecahkan dan ia mengaku banyak belajar dari situ. Baginya, lumrah saja jika selalu ada saja konflik dalam suatu organisasi.
“Berproses di Himajie, saya dapat membentuk karakter, mental, bagaimana cara berinteraksi dan menyesuaikan diri dengan orang lain,” jelas Fahri.
Setali tiga uang, sesi terakhir malalui kesempatannya Anggota Pengaderan Himajie 2015/2016, Ahmad pun membenarkan pendapat kedua bekas pengurus Himajie. Baginya pula, berproses di Himajie memiliki peran membentuk pribadinya, apalagi ketika dihadapkan masalah organisasi. “Saat ada konflik yang terjadi, hal ini dapat membentuk kebersamaan dan memperkuat solidaritas dalam Himajie,” ucapnya.
Di akhir kegiatan, ketiga pemateri memberikan tips menjaga eksistensi organisasi di tengah pandemi yaitu tetap berkomunikasi, jangan berhenti berkarya, harus kreatif dan inovatif, dan tetap menghidupkan media sosial organisasi.
M120