Melihat banyaknya sampah berserakan dan dampak sampah tersebut berpotensi menyebarkan penyakit, tidak hanya ke manusia namun juga ke hewan dan tumbuhan.
Olehnya itu, mahasiswa KKN Tematik 108 Smart Village Barru Posko Desa Garessi menyelenggarakan Sharing Session bertemakan Eksistensi Kebudayaan di Era Modernisasi dan Pentingnya Kebersihan Lingkungan di Aula Kantor Desa Garessi, Jumat (22/07).
Kegiatan ini dihadiri pemerintah desa, masyarakat setempat, serta Dinas Lingkungan Hidup, Hasbi Arsyad SSi sebagai pemateri kebersihan lingkungan.
Dalam kesempatannya, Hasbi mengajak masyarakat mengelola sampah dengan prinsip Tiga R yakni Reduce atau mengurangi barang yang digunakan, Reuse atau memilih barang yang dapat digunakan kembali, dan Recycle atau mendaur ulang barang.
“Kebersihan lingkungan tidak pernah lepas dari kesadaran diri sendiri, mari mengubah perilaku menjadi lebih baik,” ujarnya.
Lebih lanjut, Husnul menjelaskan mengenai eksistensi kebudayaan. Ia mengatakan masuknya budaya luar membuat budaya lokal semakin ditinggalkan.
“Ini dikarenakan sifat budaya luar yang praktis dan kekinian membuat paradigma bahwa budaya lokal terlihat kuno dan ketinggalan jaman,” jelas Koordinator Desa Garessi ini.
Nur Ainun Afiah