Unhas kembali mengadakan program Kuliah Kerja Nyata-Pembelajaran Pemberdayaan Masyarakat (KKN-PPM) Dikti. Kali ini, tercatat 85 mahasiswa berbagai fakultas mengabdi di dua kecamatan di Kabupaten Gowa. Di antaranya, Tinggi Moncong dan Timbolo Pao.
Menariknya, pada KKN gelombang 99 ini, Unhas mengusung program berupa menemukan kopi khas Bawakaraeng. Rinciannya bertajuk ‘Pemberdayaan Masyarakat melalui Gerakan Membangun Industri Agribisnis Berbasis Kopi Spesialti Bawakaraeng di Kabupaten Gowa’.
Selain itu, salah satu kepala dusun, Najamuddin (70 tahun) mengakui daerahnya sebagai sentra produksi kopi di Kabupaten Gowa. Di Pakkeng Desa Mamampang Kecamatan Tombolo Pao bahkan memproduksi kopi lebih tujuh ton tiap tahun.
” Kopi andalan di daerah ini dengan luas lahan lebih 30 hektar ialah kopi Kartika, Robusta, Arabika dan Merek,” kata Najamuddin.
Pada tanggal 21 Juli 2018, mahasiswa KKN mengadakan pelatihan cara mengolah kopi dengan metode yang tepat di kantor Desa Mamampang. Acara ini berjalan lancar. Sekitar 20 petani kopi tampak antusias mengikuti pelatihan.
Lalu, mahasiswa KKN menyampaikan kepada para petani cara mengolah kopi pasca panen, cita rasa kopi dan lain-lain. Pelatihan ini juga terdapat sesi tanya jawab. Misal, salah satu ketua kelompok petani, Saleh yang bertanya soal cara pemangkasan yang benar pada kopi.
Seminggu kemudian tepatnya tanggal 28 Juli 2018 menjadi puncak program KKN yang bekerja sama dengan Kementerian Koordinator Bidang Perguruan Tinggi RI. Mahasiswa mengadakan ‘Festival Kopi’ di pasar Wisata Malino. Acara ini diikuti oleh beberapa pengusaha kopi Bawakaraeng. Mereka memamerkan produk Kopi Manipi, Tombolo Pao, dan Bulukumba.
“Event begini memang bagus diadakan setiap tahun untuk memperkenalkan lebih jauh kopi Bawakaraeng” sahut Kusnadi salah satu pengusaha kopi, Sabtu, (28/07).
Sebelum acara dimulai, seorang barista, Julivio Revaldi Mewo melakukan simulasi di depan warga sekitar dan pengusaha kopi. Tampak, Vio memperagakan mixer kopi Bawakaraeng dengan alat-alat baristanya.
Dalam acara itu, turut hadir pula Wakil Dekan III Fakultas Pertanian Unhas, Novianty Dungga. Saat memberikan sambutan, ia mengatakan, akan ada kopi spesialti Bawakaraeng di daerah ini.
“Mulai perlakuan benih sampai pasca panen satu wilayah satu dengan yang lain akan berbeda cita rasa kopinya walaupun satu varietas,” lanjutnya.
Penulis: Dhirga Erlangga
Discussion about this post