Aroma menyengat khas kaporit menusuk indra penciuman begitu memasuki kawasan kolam renang Unhas, Jumat (1/10) tidak banyak pengunjung mengabiskan waktu di sana, sehingga terlihat banyak dedaunan mengapung di permukaan kolam. Menilik lebih jauh, kondisi dasar kolam ternyata tidak kalah cemar. Banyak kehidupan di bawah sana. Lumut nampaknya betah bermukim dalam keruhnya air kolam.
Kolam renang yang pertama kali dibuat dalam rangkah penyambutan Pekan Olahraga Mahasiswa Nasional (POMNas) pada 1996, hingga digunakan lagi pada POMNas 2017 saat Unhas kembali menjadi tuan rumah. Pada 2017 terjadi ledakan pada salah satu pipa sistem filtrasi kolam renang yang menyebabkan kejernihan air kolam berkurang.
Pengunjung Kolam Renang Unhas, Hikmen mengeluhkan bau telur yang tercium dari air kolam. “Kendala saat ingin memanfaatkan kolam ini, pertama kolamnya berbau seperti telur, bau ini sudah tercium ketika memasuki kolam. Persoalan kedua, air yang masih kotor dimana banyak lumut yang mengendap di dasar kolam, ini membuat kulit saya gatal-gatal,” ujarnya saat diwawancara, Selasa (12/10).
Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Renang yang banyak menorehkan prestasi di berbagai cabang olimpiade lokal dan nasional ini sering mengadakan event dengan penggunaan fasilitas kolam renang. Namun, problematika terkait kebocoran kolam, kejernihan air, dan rusaknya filtrasi kolam menjadi salah satu kendala anggota UKM renang serta masyarakat umum.
Ketua UKM Renang Unhas, Andi Firman mengatakan masalah utama datang dari air kolam yang digunakan saat ini berasal dari air sumur bukan air PDAM. Sehingga membutuhkan banyak obat kaporit untuk menjernihkan air kolam tersebut. Menurutnya, hal ini cukup mengganggu sebab kolam tersebut biasanya dipakai untuk event nasional, namun lantaran terdapat masalah pada kejernihan air sehingga dibutuhkan lebih banyak kaporit untuk membantu menjernihkan air kolam.
“Kaporit banyak dibutuhkan karena filtrasi airnya jelek. Kemarin saat POMNas 2017 akan dilaksanakan, dilakukan perombakan kolam. Saya rasa waktu itu pihak yang bertanggung jawab kurang teliti saat merombak kolam. Akibat renovasi tersebut, ada filtrasi bawah yang tertutup,” ujarnya saat ditemui di sekretariat UKM renang, Selasa (12/10).
Firman berharap fasilitas seperti kolam renang Unhas lebih diperhatikan lagi perawatannya. Kolam renang tersebut tidak terbatas penggunanya hanya dari kalangan mahasiswa, tetapi juga untuk umum.
Menurut Koordinator Pengelola Kolam Renang Unhas, Azis ST terdapat kebocoran yang tidak diketahui letaknya di kolam tersebut. Oleh karena itu, ia terpaksa harus menutup sirkulasi kolam karena apabila dibiarkan terbuka maka air kolam akan terus berkurang.
“Terakhir pipa filtrasinya sudah dicuci, namun sudah tidak dipakai lagi. Bila dibuka kembali sirkulasinya, air akan terus menyusut sebab ada kebocoran di kolam ini yang tidak diketahui letaknya. Bila mau dicari titik kebocorannya maka terpaksa kolam ini harus dibongkar ulang,” ujar Azis saat ditemui di Kolam Renang Unhas.
Walaupun sirkulasi dengan mesin tidak dapat dilakukan, pihak pengurus kolam renang tetap melakukan upaya penjernihan air dengan sirkulasi manual menggunakan mesin celup dan pemberian kaporit, dengan secara rutin mengetes pH dan kadar kaporit kolam.
Hia, Kai, Ant