Rektor Unhas, Prof Dwia Aries Tina Pulubuhu melakukan teleconference dengan Prof Dr Taruna Ikrar yang berada di Amerika Serikat. Dwia didampingi Prof Idrus Paturusi bersama sejumlah guru besar Fakultas Kedokteran (FK) Unhas.
Teleconference digelar untuk mengecek keabsahan prestasi Taruna Ikrar. Sebab, tersiar kabar jika prestasi Taruna Ikrar yang juga alumni FK Unhas hanya klaim semata.
Teleconference berlangsung di Gedung Rektorat sekitar pukul 12.00 Wita, Selasa (21/11). Pembicaraan jarak jauh ini berlangsung tertutup, dan tidak mengizinkan media bahkan petugas humas untuk menghadirinya.
“Ada beberapa pembicaraan pribadi yang akan ditanyakan kepada Ikrar sehingga Rektor tidak mengizinkan kegiatan tersebut diliput media,” ujar salah seorang staf, yang enggan disebut namanya.
Teleconference berakhir sekitar pukul 13.40. Usai teleconference dilakukan Idrus Paturusi mengatakan Taruna Ikrar telah memberikan klarifikasi kepada Unhas terkait sejumlah tudingan yang ada.
“Hasilnya dia sudah klarifikasi, tapi belum tuntas, ada beberapa yang masih perlu digali lagi. Yang dia bilang tadi tidak jelas,” terangnya kepada Identitas.
Untuk itu, Idrus masih akan menunggu informasi tertulis dari Taruna Ikrar. “Masih kita tunggu. Mudah-mudahan bisa close masalahnya. Saya tidak ingin menyampaikan, nanti kita salah-salah. Tunggu dia sendiri yang klarifikasi ,” jelasnya.
Polemik keabsahan sejumlah prestasi yang diklaim Taruna beredar di media sosial. Sejumlah akun mempertanyakan dan menyertakan bukti-bukti yang meragukan mengenai klaim nominator nobel, gelar professor yang didapatnya, serta jabatan dekan yang disandang Ikrar di Amerika Serikat.
Reporter: Andi Ningsi