• Login
No Result
View All Result
Identitas Unhas
  • Home
  • Ulasan
    • Civitas
    • Kampusiana
    • Kronik
    • Rampai
    • Tajuk
  • Figur
    • Jeklang
    • Biografi
    • Wansus
    • Lintas
  • Bundel
  • Ipteks
  • Sastra
    • Cerpen
    • Resensi
    • Puisi
  • Tips
  • Opini
    • Cermin
    • Renungan
  • identitas English
  • Infografis
    • Quote
    • Tau Jaki’?
    • Desain Banner
    • Komik
  • Potret
    • Video
    • Advertorial
  • Home
  • Ulasan
    • Civitas
    • Kampusiana
    • Kronik
    • Rampai
    • Tajuk
  • Figur
    • Jeklang
    • Biografi
    • Wansus
    • Lintas
  • Bundel
  • Ipteks
  • Sastra
    • Cerpen
    • Resensi
    • Puisi
  • Tips
  • Opini
    • Cermin
    • Renungan
  • identitas English
  • Infografis
    • Quote
    • Tau Jaki’?
    • Desain Banner
    • Komik
  • Potret
    • Video
    • Advertorial
No Result
View All Result
Identitas Unhas
No Result
View All Result
Home Headline

Salah Kaprah Soal Self Healing

Juni 1, 2022
in Headline, Resensi
self healing
Editor Risman Amala Fitra

Data Buku :
Judul : What’s So Wrong About Your Self Healing
Penulis : Ardhi Mohamad
Penerbit : Alvi Ardhi Publishing
Tebal : 276 halaman
Tahun Terbit : 2022

“Self Healing is a long journey. The harder it ia, the stronger your heart will be.” – Ardhi Mohamad

Saat kamu membaca tulisan ini, mungkin kamu sedang mencari seluk beluk soal self healing. Bisa jadi karena kamu memang butuh healing atau hanya penasaran soal istilah yang sedang naik daun di kalangan generasi Z. Self healing sering kali dikaitkan dengan mental health atau seseorang yang sedang  berada di fase yang tidak sedang baik-baik saja. 

BacaJuga

Ingin Lolos PKM? Berikut Beberapa Kesalahan yang Harus Dihindari

Tenang, Kamu Tidak Sendiri

Sederhananya, self healing adalah kondisi di mana pikiran merespon tubuh untuk melakukan penyembuhan secara mandiri. Seseorang berhasil melakukan self healing atau tidak bergantung pada bagaimana ia memahami dirinya sendiri dan kemampuannya dalam membentuk pikiran yang positif.

Lalu, bagaimana dengan orang yang masih salah melakukan self healing? Jika kamu salah satunya, maka kamu harus mencoba mencari apa penyebab dari gagalnya usaha kamu untuk self healing. Dalam buku yang berjudul What’s So Wrong About Your Self Healing mengupas soal faktor yang membuat kamu gagal dalam proses penyembuhan. Buku ini akan mengajak kamu untuk mengingat kembali bagaimana kepribadianmu dibentuk sejak kecil oleh lingkungan dan persiapan yang perlu dilakukan untuk melangkah ke fase dewasa.

 Keterlibatan orang tua merupakan salah satu faktor yang dapat mempengaruhi pembentukan dirimu menjadi dewasa. Semua orang tua tentu memiliki harapan yang besar pada anaknya, justru ada pula orang tua yang menuntut anaknya untuk menjadi sempurna. Apakah harapan tersebut membebani pikiran kamu? Coba pikirkan kembali. 

Saat kamu mulai memikirkannya akankah kamu menyadari bahwa proses untuk menjadi sempurna itu tidak semudah ekspektasimu. Bisa jadi kamu merasa menjadi “produk  gagal”, “beban keluarga”, dan berbagai istilah lain yang meragukan dirimu sendiri. Sama halnya yang dikatakan penulis bahwa harapan yang kamu bangun tersebut, justru akan mudah untuk diruntuhkan oleh realita.

Bagi sebagian orang, harapan adalah motivasi dalam menjalani kehidupannya, pada kenyataannya harapan itu berbahaya, seperti “pisau bermata dua”. Kata penulis, di balik harapan besar juga tertanam kemungkinan kekecewaan yang sebanding. Namun, di balik kekecewaan masih ada pilihan, apabila harapan tersebut tidak tercapai, apakah kamu akan kehilangan alasan untuk hidup, atau tetap melanjutkan hidup dengan mencari 1001 harapan lain? Ingat, jangan salah pilih.

Saat kamu menyelami lebih jauh buku  tentang self healing ini, maka penulis akan membawa kamu menggali opsi lain saat kamu mengalami fenomena “kekecewaan”. Sifat fitrah manusia adalah bertahan, jika tidak mampu maka kamu akan terseleksi dengan sendirinya. Melalui pilihan itulah yang akan menentukan nasib kamu. Bertahan atau larut dalam kekecewaan dan keputusasaan. 

Berbicara soal keputusasaan akan membawa kamu pada kesedihan yang tidak mempunyai buntut. Akibatnya, kamu mulai membenci dirimu sendiri. Akan tetapi, saat berani membuat pilihan, secara otomatis kamu akan mempunyai tujuan. Di penghujung buku, penulis mengajak kamu untuk mencari tujuan yang dapat membuat kamu sanggup menjalani hidup. Pahami tujuan hidupmu agar kamu mampu menemukan alasan terbaik kamu untuk hidup. Jika gagal, bangkit lagi dan maafkan diri sendiri atas kegagalan yang kamu alami.

Mungkin di sela proses mencapai tujuan itu, kamu seringkali dihantam oleh kecemasan. Akan tetapi, dengan membaca buku karya Ardhi Mohamad ini, maka kamu akan mendapat kesempatan mengetahui cara mengatasi kecemasan yang dapat mengubah pola pikir kamu. Hal yang paling ditekankan oleh sarjana psikologi ini yaitu ketika kamu dihantui oleh kecemasan, ingat bahwa kamu masih memiliki pilihan yang bisa saja belum terpikirkan sekarang. Kamu tidak sempurna, jadi jangan menyalahkan dirimu atas kegagalan yang kamu alami. Buat dirimu menjadi orang yang bermanfaat bagi orang lain sehingga terbentuk support system yang membantu kamu mengubah pandangan terhadap dirimu sendiri.

 “Take a moment, take a breath, think straight, slow down, and start to fight the bad habit of your mind.” Sudah melakukan hal tersebut? Selamat, self healing-mu berhasil dan kini kamu adalah orang yang mempunyai growth mindset : “Aku pasti bisa jadi lebih baik”.

 

Ivana Febrianty

Tags: buku self improvementresensiSelf Healing
ShareTweetSendShareShare
Previous Post

FKM Unhas Jalani Visitasi Akeditasi Internasional ASIIN

Next Post

Departemen Sastra Jepang Unhas Sosialisasikan Beasiswa Khusus untuk Mahasiswa Sastra Jepang

Discussion about this post

Trending

resensi novel layangan putus

Kisah Pengkhianatan yang Bikin Ambyar

April 3, 2022
0

Keluarga Cemara, Kisah Sederhana yang Menyayat Hati

Keluarga Cemara, Kisah Sederhana yang Menyayat Hati

Januari 20, 2019
0

Diam dan Dengarkan: Menyadari Keterpautan Diri dengan Alam Semesta

Diam dan Dengarkan: Menyadari Keterpautan Diri dengan Alam Semesta

Agustus 27, 2020
0

Aku Bukan Chairil Anwar

Aku Bukan Chairil Anwar

Agustus 26, 2020
0

Liputan Khusus

Mahasiswa Asing Terkendala Bahasa Indonesia

Dampak Traumatis Akun Kampus Cantik

Posting Gambar Beresiko jadi Korban Kekerasan Seksual

Menyingkap Tabir Akun ‘Kampus Cantik’

K3 Harus Jadi Budaya di Kampus!

Subdirektorat Sistem Penjaminan Mutu K3 jadi Ujung Tombak Berbenah Diri

Issu Identitas Unhas

Tweets by @IdentitasUnhas
Ikuti kami di:
  • Facebook
  • Twitter
  • Instagram
  • Youtube
  • Dailymotion
  • Disclaimer
  • Editors
  • Tentang Kami
  • Kontak
  • Cyber Media Guidelines
  • Privacy Policy
© 2023 - Identitas Unhas
Penerbitan Kampus
  • Logo Jagodangdut
  • Logo 100kpj
  • Logo Intipseleb
  • Logo Viva
  • Logo Vlix
  • Logo Vivanews
  • Logo Suaramerdeka
  • TvOne
  • Logo Onepride
  • Logo Oneprix
  • Home
  • Ulasan
    • Civitas
    • Kampusiana
    • Kronik
    • Rampai
    • Tajuk
  • Figur
    • Jeklang
    • Biografi
    • Wansus
    • Lintas
  • Bundel
  • Ipteks
  • Sastra
    • Cerpen
    • Resensi
    • Puisi
  • Tips
  • Opini
    • Cermin
    • Renungan
  • identitas English
  • Infografis
    • Quote
    • Tau Jaki’?
    • Desain Banner
    • Komik
  • Potret
    • Video
    • Advertorial

Copyright © 2012 - 2017, Identitas Unhas - by Rumah Host.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In