Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat ( LPPM ) bersama Fakultas Pertanian (Faperta) Unhas mengadakan webinar bertema “Social Enterprenuership and Post-Pandemic Recovery: Opportunities and Challenges” melalui Zoom Meeting dan Youtube LPPM Unhas, Kamis (13/10).
Dipandu peneliti dan dosen Faperta Unhas, Prof Ir Muhammad Arsyad SP MSi PhD, kegiatan ini menghadirkan Akademisi dari Colombo University Srilanka, Prof Nhisantha PhD, yang merupakan seorang pakar bisnis dan manajemen.
Pada kesempatannya, Prof Nishantha mengemukakan pemahamannya tentang social entrepreneurship (SE) sebagai strategi ekonomi yang bisa dilakukan dengan melihat persoalan sosial yang terjadi di masyarakat.
“Persoalan sosial bisa dilihat sebagai potensi untuk melahirkan inovasi yang efektif dan efisien, sehingga bisa memiliki dampak sosial yang sesuai dengan SDGS yang ditetapkan oleh dunia global,” ujarnya.
Konsep SE sangat baik untuk diterapkan karena pola inter-relasi antara nilai-nilai sosial dengan orientasi pasar bisa menjawab persoalan sosial, seperti menurunkan angka kemiskinan peningkatan kualitas pendidikan. Nishantha mendorong agar tercipta banyak SE, seperti Grameen Bank dan Aravind Eye Hospital di India, yang bisa memberikan inovasi kepada masyarakat kelas bawah.
“Bagi perusahaan sosial, hal yang utama bukanlah profit melainkan solusi sosial. Terlebih lagi perusahaan seperti ini memiliki konsep three bottom line, yaitu masyarakat, keuntungan dan lingkungan. Jadi, bukan sekadar membantu manusia dan mengambil keuntungan ekonomi, tetapi juga melestarikan lingkungan.” Ungkapnya.
Di akhir materi, Prof Nishantha menyampaikan cara untuk mengidentifikasi persoalan sosial yang bisa dijadikan dasar untuk berwirusaha melalui perusahaan sosial. Webinar ini ditutup dengan tanya jawab interaktif antar pemateri dan peserta.
Muhammad Yuan Fauzil